search

Siaran Pers

Goethe-Institut Bahasa JermanKerja Sama Indonesia-Jerman

Kerja Sama Indonesia-Jerman: Bahasa Jerman Masuk Kurikulum Keperawatan

Penulis: Siaran Pers
4 jam yang lalu | 0 views
Kerja Sama Indonesia-Jerman: Bahasa Jerman Masuk Kurikulum Keperawatan
Indonesia dan Jerman Memperluas Kerja Sama Terkait Integrasi Bahasa Jerman ke dalam Pendidikan Keperawatan di Indonesia. (Sumber: Goethe-Institut )

Presisi.co - Sebagai bagian dari kerja sama yang sedang berjalan antara  Indonesia dan Jerman terkait mobilitas tenaga kerja terampil, Goethe-Institut  dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menandatangani Nota  Kesepahaman (MoU) baru pada hari Kamis, 21 Agustus 2025 di Politeknik  Kesehatan Jakarta III. Perjanjian ini menandai tahap ketiga inisiatif yang  diluncurkan pada tahun 2023 dan memperluas integrasi bahasa Jerman ke  dalam program keperawatan di empat politeknik kesehatan lagi, yaitu di  Tasikmalaya, Semarang, Kalimantan Timur, dan Bengkulu. 

Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Regional Goethe-Institut  untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Constanze Michel; Direktur  Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, Dini Mariani, Plt. Direktur Politeknik  Kesehatan Semarang, Sugianto; Direktur Politeknik Kesehatan Kalimantan  Timur, Parellangi, dan Direktur Politeknik Kesehatan Bengkulu, Linda. 

Acara penandatanganan berlangsung di sela-sela kunjungan resmi Menteri Luar  Negeri Jerman, Johann Wadephul, beserta rombongan delegasi ke Indonesia.  Sebagai bagian kunjungan tersebut, Menteri Wadephul mengunjungi Politeknik  Kesehatan Jakarta III, salah satu institusi percontohan terkait integrasi bahasa  Jerman ke dalam pendidikan keperawatan. Di kampus tersebut, ia bertemu  dengan Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Keduanya  berinteraksi dengan para mahasiswa keperawatan, mengamati sesi pelatihan  keperawatan praktis, dan mendatangi sebuah kursus pra-integrasi. 

Menteri Wadephul menyatakan, “Kami ingin mengintensifikasi upaya untuk  mendukung pekerja berketerampilan untuk datang dan bekerja di Jerman,  terutama dalam sektor perawatan kesehatan. Memperluas kerja sama antara  Goethe-Institut dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah langkah  penting menuju tujuan ini. Hal ini menunjukkan apa saja yang bisa dilakukan  jika teori, keterampilan praktis, dan pelatihan bahasa saling bersinergi - sebuah  kemenangan bagi kedua negara yang terlibat.” 

Kelas internasional ini dirancang untuk mendidik mahasiswa politeknik  kesehatan Indonesia dengan menggunakan kurikulum yang distandarisasi  dengan dukungan para ahli dari Jerman. Selain itu, program ini juga  mempersiapkan mahasiswa agar mahir berbahasa Jerman, sehingga  memungkinkan mereka dapat langsung ditempatkan di Jerman setelah lulus. 

Sebelumnya pada September 2024, Menteri Budi menyampaikan, “Upaya ini  dilakukan untuk menyediakan lapangan kerja dan memberikan pendidikan  yang lebih mendalam serta berkualitas bagi lulusan perawat dari Poltekkes di  Indonesia. Kerja sama ini bukan hanya mengenai hubungan antara Indonesia  dan Jerman, melainkan juga membuktikan kemampuan perawat-perawat  Indonesia yang sangat baik.” 

Constanze Michel mengatakan, “Perluasan inisiatif ini meliputi tambahan empat  politeknik kesehatan di luar program yang tengah berjalan di Jakarta III,  Bandung, Medan, dan Maluku. Perluasan ini menandai tahap baru dan penting  dalam kerja sama kita. Tujuan kita adalah agar perawat Indonesia mendapat  bekal keterampilan bahasa dan antarbudaya yang mereka perlukan untuk  mengejar peluang profesional di Jerman. Dalam konteks mobilitas tenaga kerja  terampil, kita hendak memberdayakan orang-orang muda. (*)

Sumber: Siaran Pers Goethe-Institut