search

Hukum & Kriminal

Motif PembunuhanAyah Bunuh Anak KandungPolsek Sungai KunjangKasus Pembunuhan di SamarindaAKP Yohanes Bonar

Polisi Dalami Motif Ayah Bunuh Dua Anak Kandung di Samarinda

Penulis: Muhammad Riduan
10 jam yang lalu | 183 views
Polisi Dalami Motif Ayah Bunuh Dua Anak Kandung di Samarinda
Garis polisi di TKP kasus dugaan pembunuhan oleh ayah terhadap dua anak kandungnya. (Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Peristiwa menghebohkan mengguncang warga yang ada di Jalan Rimbauan 1, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, pada Jumat 25 Juli 2025 sore kemarin.

Seorang ayah berinisial W (24) diduga melakukan aksi pembunuhan terhadap dua anak kandungnya yang masing-masing masih berusia 5 dan 2 tahun.

Kapolsek Sungai Kunjang, AKP Yohanes Bonar Adiguna, mengungkapkan peristiwa ini pertama kali diketahui oleh nenek korban. Saat masuk ke rumah, ia mendapati kedua cucunya dalam kondisi tidak bernyawa.

"Saat dicek ke rumah, anak cucunya sudah tidak bernyawa. Setelah itu, ayahnya menyerang nenek dari belakang. Kemudian pelaku berhasil diamankan,” ucapnya saat diwawancarai via telepon, Sabtu 26 Juli 2025 siang.

Motif Masih Misterius

Pihak berwajib, hingga kini belum mengetahui motif pasti adahya aksi pembunuhan tersebut, karena jelas AKP Yohanes Bonar pelaku ini masih bungkam saat dimintai keterangan.

“Memang diduga yang membunuh anaknya adalah ayahnya sendiri. Namun, motifnya belum diketahui, karena pelaku belum bisa memberikan keterangan. Sampai sekarang dia masih bungkam,” jelasnya.

Bahkan, sekderet kabar yang beredar bahwa pelaku mendapatkan “bisikan gaib” atas aksinya, namun pihak kepolisian menegaskan hal itu belum dapat dipastikan.

“Nah, tapi kan itu keterangan ini (beredar,red) kan? Karena dari bapaknya yang belum ada keterangannya,” tambahnya.

Kini polisi telah memeriksa 5 saksi dan melakukan autopsi terhadap kedua korban. Dari hasil pemeriksaan sementara, korban diduga meninggal karena kekurangan oksigen.

“Autopsi hasilnya, korban diduga mati lemas karena kekurangan oksigen. Namun, apakah disekap atau dipekap, kami masih mendalami, karena di tubuh korban tidak ada bekas luka di leher,” ungkapnya.

Hingga kini pelaku masih diamankan di Polsek Sungai Kunjang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga mempertimbangkan untuk melakukan observasi ke rumah sakit jiwa.

“Dia ada dugaan gangguan jiwa atau enggak? Takut kita kan cuman gaya-gaya aja kan? Jadi harus diobservasi sama ahlinya," bebernya.

Sementara dari istri pelaku, yang juga telah menjadi saksi, menyebut suaminya selama ini dikenal normal, namun dua bulan belakangan menjadi pendiam.

“Selama ini normal saja, hanya 2 bulan terakhir katanya jadi pendiam, murung, dan sering melamun. Warga juga bilang begitu. Orangnya baik, tapi belakangan seperti depresi,” imbuhnya. (*)

Editor: Redaksi