Menuju Kota Layak Anak, Dishub Samarinda Fokus Tingkatkan Keselamatan dan Transportasi Sekolah
Penulis: Muhammad Riduan
5 jam yang lalu | 0 views
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, usai mengikuti proses Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) KLA 2025 di Rumjab Wali Kota Samarinda, Senin 16 Juni 2025.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Dalam upaya mengejar predikat Kota Layak Anak (KLA) tingkat utama, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda menegaskan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan anak-anak di jalan raya, khususnya di lingkungan sekolah.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyampaikan bahwa aspek keselamatan anak menjadi salah satu sorotan utama dari tim penilai KLA pusat. Menanggapi hal tersebut, Dishub telah melakukan beberapa langkah strategis, seperti membangun Zona Selamat Sekolah dan menyusun perencanaan guna mengurangi risiko kecelakaan terhadap pelajar.
"Sudah lakukan beberapa upaya, salah satunya pembangunan zona selamat sekolah untuk mengurangi resiko kecelakaan anak-anak di lingkungan sekolah,” tuturnya, usai ikuti proses Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) KLA 2025 di Rumjab Wali Kota Samarinda, Senin 16 Juni 2025.
Namun, pria yang karibnya disapa Manalu tersebut juga mengakui bahwa ketersediaan angkutan pelajar di Kota Tepian julukan Kota Samarinda saat ini masih belum memadai.
“Saat ini angkutan pelajar memang belum tersedia, tapi Insyaallah tahun depan akan mulai kita laksanakan,” katanya.
Sebagai langkah awal, Pemkot Samarinda akan menerapkan kebijakan transportasi umum bagi siswa di sekolah unggulan di kawasan Loa Bakung. Sekolah itu nantinya akan mewajibkan siswa untuk tidak diantar menggunakan kendaraan pribadi, melainkan memanfaatkan angkutan umum.
“Sekolah unggulan itu nantinya akan fokus ke angkutan umum. Anak-anak tidak boleh diantar dan dijemput menggunakan kendaraan pribadi,” jelasnya.
Untuk mendukung rencana tersebut, Dishub juga berencana menghadirkan layanan angkutan pelajar yang beroperasi pada waktu-waktu krusial, yaitu dua jam saat mengantar siswa ke sekolah dan dua jam saat kepulangan.
Hotmarulitua berharap, inisiatif ini menjadi modal penting dalam mendorong sistem transportasi pelajar di Samarinda, serta menjadi poin penilaian positif dalam mengejar target KLA Utama.
“Langkah ini menjadi modal awal untuk mendorong transportasi sekolah yang lebih aman dan teratur,” tutupnya. (*)