Awalnya Bertemu Penjual Ikan Misterius, Begini Kisah Mualaf Eks Pendeta Ustaz Yahya Waloni
Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 137 views
Ustaz Yahya Waloni. (net)
Presisi.co - Kisah perjalanan spiritual Ustaz Yahya Waloni kembali menyita perhatian publik setelah ia wafat saat menyampaikan khutbah Salat Jumat pada Jumat, 6 Juni 2025. Cerita tentang bagaimana dirinya memutuskan memeluk Islam kembali ramai diperbincangkan warganet.
Dalam sebuah wawancara, Ustaz Yahya Waloni mengungkap dirinya sempat mencari pemahaman mengenai Islam dengan bertanya kepada beberapa ustaz sebelum memutuskan menjadi mualaf.
Namun, ia merasa jawaban yang diberikan belum cukup mendalam dan tidak menggugah hatinya. Sebab, jawaban-jawaban yang ia terima tentang Islam dirasa masih terlalu umum.
"Pertama kali saya masuk islam, saya bertanya pada beberapa ustaz 'apa itu Islam?' Katanya Islam itu seperti Kristen, Hindu, Budha. Ah dangkal kalian," kata Ustaz Yahya Waloni dilansir dari Youtube Rhoma Irama Official 1 tahun lalu.
Hingga pada suatu hari, eks pendeta ini tidak sengaja bertemu dengan seorang penjual ikan yang tidak dikenalnya. Jawaban yang ditunggu-tunggu Yahya Waloni justru diberikan oleh penjual ikan tersebut.
"Akhirnya saya bertemu penjual ikan, penjual ikan yang konon kabarnya nggak tahu siapa," kata Ustaz Yahya Waloni.
Menurutnya, pertemuannya dengan penjual itu menjadi titik balik penting dalam hidupnya.
Ketika menanyakan tentang Islam, Ustaz Yahya Waloni menganggap jawaban dari penjual ikan tersebut cukup menggugah hingga membuatnya tertarik untuk berdiskusi lebih jauh.
"Saya tanya 'Apa itu Islam'. Katanya Islam itu tinggi, luas dan dalam bagaikan samudra yang luas. Ah ini baru lawan," katanya.
Menurut Yahya, jawaban tersebut jauh lebih bermakna dibandingkan penjelasan-penjelasan normatif tentang Islam yang hanya berkisar pada hal-hal umum seperti azan atau istilah keagamaan.
"Karena, kalau Islam hanya sekedar adzan, zam-zam, sansekerta secara filosofis agama. SD pun saya rasa sudah tahu," ujar Ustaz Yahya Waloni.
Ustaz Yahya juga menceritakan bahwa pertemuannya dengan sang penjual ikan membuat istrinya sempat menganggap dirinya gila. Hal ini karena sang istri tak pernah melihat siapa sosok yang diajak bicara oleh Yahya.
"Nggak tahu (istri) saya ngomong sama siapa, jadi yang menuduh saya gila pertama kali ya bini," ujar Ustaz Yahya Waloni.
Ustaz kelahiran Manado itu mengatakan sosok penjual ikan itu bukanlah makhluk gaib, tetapi ia memang sengaja tidak ingin membeberkan detail sosok penjual ikan tersebut.
"Jadi, tukang ikan itu sosok yang gaib gitu ya?" tanya Rhoma Irama.
"Nggak, salah salah. Saya tahu tapi saya nggak mau cerita," kata Ustaz Yahya Waloni.
Dalam perbincangan mereka, si penjual ikan pernah menyebut dirinya bertanggung jawab atas segala sesuatu yang tenggelam di laut dan dimakan oleh ikan.
"Saya tahu, semua yang karam di laut, semua yang dimakan ikan itu saya pertanggung jawabkan kata dia," katanya.
Kesaksian Ustaz Yahya membuat banyak orang di sekitarnya menyebutnya gila. Sebab, tidak ada satu pun warga yang mengenali sosok penjual ikan tersebut.
Warga menyatakan tidak pernah melihat ada penjual ikan yang menggunakan sepeda sambil meniup alat dari keong sebagaimana digambarkan oleh Ustaz Yahya Waloni.
"Kalau orang bawa ikan di sepeda pasti bau, tapi dia enggak. Setelah habis kejadian itu, saya tanya orang kampung, katanya gak ada penjual ikan yang tiup pakai keong gitu. Jadi, orang anggap saya gila waktu itu," katanya.
Namun, meski sempat dianggap gila, Ustaz Yahya justru mengaku mendapatkan ketenangan batin yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia juga diminta oleh penjual ikan itu untuk terus membaca Surat Al-Qadr, bahkan sebelum hafal Surat Al-Fatihah.
"Tapi, semasa saya hidup tak pernah saya mengalami ketenangan sewaktu saya ketemu (penjual ikan). Sebelum saa hafal surat Al Fatihah, 4 menit kita ulang ayat itu (Surat Al Qadr) dengan beliau," ujarnya.
Ia menambahkan, si penjual ikan menyarankannya membaca surat tersebut karena melihat Ustaz Yahya sedang berada dalam kebingungan sebelum masuk Islam.
"3 kali kita jumpa, dari awal disuruh baca surat itu. Katanya, kamu mau masuk Islam tapi kamu orang yang bingung. Saya tanya, kok kamu tahu," ujarnya.
Setelah itu, Ustaz Yahya Waloni akhirnya memutuskan pindah Islam tepat di bulan Ramadhan. (*)