Innalillahi, Korban Terakhir Longsor di Jalan Gerilya Dievakuasi dalam Kondisi Tak Bernyawa
Penulis: Muhammad Riduan
1 hari yang lalu | 131 views
Saat Petugas melakukan upaya pencarian di hari kedua korban longsor di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, Rabu, 28 Mei 2025.(Ist)
Samarinda, Presisi.co – Korban terakhir dalam peristiwa longsor yang terjadi di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, akhirnya ditemukan oleh tim pencarian pada Rabu, 28 Mei 2025. Korban bernama Sutiah (40), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto, menjelaskan bahwa proses pencarian dimulai kembali sejak Rabu pukul 07.00 WITA. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, relawan, dan petugas PUPR, menggunakan alat berat ekskavator mini untuk membantu proses pencarian.
“Korban ditemukan sekitar pukul 15.15 WITA, lalu proses dievakuasi sekitar pukul 16.00 WITA. Korban atas nama Ibu Sutiah langsung dibawa ke rumah keluarganya," ungkapnya saat dikonfirmasi Presisi.co.
Ia menjelaskan bahwa proses pencarian sempat terkendala oleh reruntuhan bangunan batu tempat korban ditemukan, yakni sebuah rumah sewaan tiga pintu yang mengalami kerusakan berat. Lokasi penemuan korban berada di area yang sama dengan korban selamat sebelumnya, Ayu (25), yang berhasil dievakuasi pada hari pertama.
Ayu, korban selamat, ditemukan dalam kondisi luka-luka, dengan dislokasi pada kaki kiri dan luka di bagian kepala. Ia saat ini masih menjalani perawatan di RSUD A.W. Sjahranie. Selain Ayu, empat orang lainnya berhasil selamat dari insiden tersebut, hanya mengalami luka ringan dan syok.
Edy ini menambahkan, meskipun kondisi tanah di lokasi cukup labil dan berpotensi mengalami longsor susulan, situasi pencarian kali ini lebih terkendali dibanding kejadian longsor sebelumnya di Jalan Belimau Raya, Lempake, Samarinda Utara, Senin 12 Mei lalu.
“Struktur bangunan yang sebagian besar dari kayu sedikit memudahkan proses evakuasi. Tapi korban terakhir ini tertimbun di bawah reruntuhan bangunan tembok, jadi agak menyulitkan dan kami harus menggunakan alat berat,” jelasnya.
Dengan ditemukannya korban terakhir, proses pencarian resmi dihentikan. BPBD Samarinda mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras. (*)