Aktor Utama Penembakan di Samarinda Diringkus Polisi
Penulis: Akmal Fadhil
17 jam yang lalu | 643 views
Polresta Samarinda saat lakukan pengungkapan tersangka baru dalam kasus penembakan di depan THM. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Satreskrim Polresta Samarinda kembali mencatat kemajuan dalam pengungkapan kasus penembakan di depan Tempat Hiburan Malam (THM) Crown. Kali ini, seorang pria berinisial K, yang diketahui sebagai otak dari aksi penembakan tersebut, berhasil diamankan.
Kapolresta Samarinda, AKBP Hendri Umar, dalam konferensi pers yang digelar Kamis, 8 Mei 2025, menjelaskan bahwa K merupakan pelaku ke-10 yang diringkus dalam kasus ini. Ia memegang peran vital sebagai perencana dan pengawas jalannya aksi penembakan yang menewaskan seorang pengunjung THM berinisial D, pada Minggu dini hari, 4 Mei 2025.
“Peran K sangat krusial. Ia yang mengumpulkan tim, menyusun rencana, hingga mengatur posisi para pelaku sebelum aksi dilakukan,” jelas Hendri.
Menurut penyelidikan, K sempat mengumpulkan timnya di THM Padaelo, lalu berpindah ke Muse untuk memantapkan rencana. Setelah mendapat informasi target berada di Crown, K menginstruksikan eksekutor berinisial IJ yang tak lain adalah saudara kandungnya untuk bersiap di lokasi.
“IJ melepaskan enam tembakan, dua saat masih di atas motor, empat kali setelah turun. Tembakan terakhir diarahkan ke udara sebagai isyarat bahwa aksi telah selesai,” beber Hendri.
K yang berdomisili di Samarinda Seberang, ditangkap tim Satreskrim pada Selasa, 6 Mei 2025. Polisi mengungkap bahwa aksi tersebut berlatar belakang dendam pribadi atas peristiwa penyerangan pada 2021 silam, yang menewaskan kakak mereka.
“Ini bukan aksi berbayar. Tidak ada dana atau imbalan karena motifnya adalah balas dendam. Kakak mereka tewas dalam insiden lama di Jalan Ahmad Dahlan,” kata Hendri.
Terkait asal senjata api yang digunakan dalam aksi, Hendri menyatakan masih dalam penyelidikan. Namun sementara ini diketahui senjata berada dalam penguasaan K sebelum digunakan oleh IJ.
“Senjata itu menjadi pemicu K untuk melakukan balas dendam dengan cara seperti ini,” ujarnya.
Polisi masih mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain dan memastikan apakah kasus ini terkait dengan jaringan narkotika, seperti rumor yang beredar di masyarakat.
“Kami imbau masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. Kami pastikan tidak ada aksi balas dendam lanjutan,” tegasnya. (*)