search

Daerah

Rudy Mas'udGubernur KaltimInvestor InggrisPulau MaratuaDerawanPariwisata Kaltim

Rudy Mas'ud Sebut Maratua-Derawan Berpeluang Jadi Destinasi Internasional

Penulis: Redaksi Presisi
1 hari yang lalu | 113 views
Rudy Mas'ud Sebut Maratua-Derawan Berpeluang Jadi Destinasi Internasional
Foto dari udara yang menunjukkan keindahan Pulau Derawan yang sedang dilirik Investor asal Inggris. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co — Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengungkapkan adanya ketertarikan investor asal Inggris untuk mengembangkan destinasi wisata di Pulau Maratua dan Pulau Derawan, Kabupaten Berau. Rencana investasi ini diharapkan mampu mendorong kawasan tersebut menjadi destinasi wisata berkelas internasional.

“Pulau Maratua, Derawan, maupun Kakaban memiliki potensi luar biasa. Ini bukan hanya soal wisata nasional, tapi peluang besar untuk menjadi destinasi internasional. Karena itu, promosi yang progresif dan konstruktif harus terus dilakukan,” ujar Rudy Mas’ud dalam acara Silaturahmi Media dan Sharing Session di Kantor Gubernur Kaltim, Senin 7 April 2025.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa kawasan Maratua dan Derawan sebenarnya sudah dikenal secara internasional. Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara yang rutin datang ke resor-resor di sana setiap tahun.

“Destinasi ini sudah mulai dikenal dunia. Tantangannya masih soal biaya transportasi yang tinggi karena akses yang terbatas,” ujarnya.

Sri menjelaskan, sebagai pulau terluar, Maratua hanya dapat diakses melalui jalur udara dan belum bisa menjadi pintu masuk langsung penerbangan internasional karena keterbatasan layanan imigrasi.

“Kita negara kepulauan. Tidak mungkin semua bandara jadi pintu masuk internasional. Tapi bandara di Maratua ini adalah bentuk komitmen pemerintah mempermudah akses wisatawan,” terangnya.

Terkait minat investor asal Inggris, Sri menyebutkan bahwa Pemprov Kaltim melalui UPTD Derawan—yang berada di bawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan—tengah memproses perubahan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Upaya ini didukung oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), yang sebelumnya telah menggandeng donatur dari Inggris.

“Saat Dubes Inggris datang tahun lalu, mereka tertarik setelah kami paparkan kebutuhan pengembangan pariwisata di Maratua. Akhirnya mereka menyalurkan bantuan lewat YKAN,” jelasnya.

Ke depan, sistem pengelolaan berbasis BLUD ini akan meniru pola konservasi di Papua, dengan satu operator utama untuk memastikan pengelolaan lebih terarah, menjaga kenyamanan wisatawan, serta melindungi ekosistem alam.

“Dengan satu operator, wisata tetap bisa dinikmati dengan mekanisme yang lebih elegan dan standar. Karena ini akan jadi destinasi internasional, pendekatannya juga harus berkelas,” tambah Sri.

Pemprov Kaltim berencana menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Berau dalam waktu dekat. FGD ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, untuk membahas konsep pengelolaan destinasi Maratua dan sekitarnya dengan standar layanan internasional di bawah skema BLUD. (*)

Editor: Redaksi