search

Daerah

Gubernur KaltimRudy Mas'udAlexander SusiloPertaminaPersoalan BBMSPBU di SamarindaPemprov Kaltim

Rudy Mas'ud Minta Pertamina Sinergi Atasi Masalah BBM dan Dukung Ekonomi Kaltim

Penulis: Redaksi Presisi
5 jam yang lalu | 0 views
Rudy Mas'ud Minta Pertamina Sinergi Atasi Masalah BBM dan Dukung Ekonomi Kaltim
GM Pertamina MOR VI Kalimantan Alexander Susilo saat menghadiri Tasyakuran Gelar Doktor Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud di Lamin Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim pada Sabtu (12/4/2025). (Sumber: Pemprov Kaltim)

Samarinda, Presisi.co - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menyampaikan harapan besar kepada Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan atau biasa dikenal dengan sebutan Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan untuk dapat bersinergi mendukung perekonomian di Benua Etam.

“Bagaimana perekonomian kita bisa berkembang dengan baik, dengan dukungan pendistribusian bahan bakar dari Pertamina. Sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat terkait antrean kendaraan untuk mengisi BBM di wilayah kabupaten/kota se-Kaltim,” katanya saat Tasyakuran Gelar Doktor Gubernur Harum di Lamin Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim pada Sabtu, 12 April 2025.

Harum sapaan akrab Rudy Mas'ud mengungkapkan beberapa hari yang lalu telah melakukan crosscheck di lapangan didampingi perwakilan Pertamina Patra Niaga dalam rangka menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait BBM oplosan. Selain itu, lanjut dia, akan segera memanggil General Manager (GM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.

“Sebenarnya bukan untuk acara ini, tetapi adalah untuk bagaimana kita berdiskusi mencari solusi-solusi hari ini yang dihadapi masyarakat Kaltim. Mungkin bukan hanya Kaltim, tapi se-Indonesia, terkhusus region Kalimantan. Karena Pak GM ini pangkatnya melebih Kapolda dan Pangdam. Kalau Kapolda itu memegang satu wilayah dan Pangdam itu tiga wilayah, maka Pak GM ini memegang lima wilayah,” katanya.

GM Pertamina MOR VI Kalimantan Alexander Susilo, mengungkapkan dirinya berdiskusi dengan Gubernur Harum, utamanya terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat Kaltim. Bagaimana membangun Kepercayaan masyarakat kedepan utamanya Kalimantan Timur. Bagaimana Pertamina bisa saling mendukung dengan pemerintah daerah untuk membangun Kalimantan terutama dukungannya dari sektor energi.

“Beliau sempat menyinggung juga masalah yang lagi ramai kemarin. Dan sesuai rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat akan kami tindaklanjuti, sedang dalam proses,” kata Alexander Susilo.

Terkait antrean BBM yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota se-Kaltim, Alexander Susilo mengungkapkan antrean biasanya terjadi karena barang itu laris. Tapi seringkali masalah antrean dikaitkan dengan hal yang negatif.

“Tapi sekiranya antrean BBM itu mengganggu maka mungkin solusinya teknis. Contoh, jika jumlah SPBU-nya sedikit berarti kita butuh tambah. Nah yang terjadi di Kaltim, khususnya sebetulnya Balikpapan. Itu jumlah outlet kita yang perlu kita tambah. Kalau di Samarinda jumlahnya ada sekitar 34 outlet, dan antreannya tidak separah Balikpapan kali ya. Tapi seandainya itupun memang perlu tambahan outlet, kita menunggu investor sebetulnya. Jika ada investor maka kita bisa pecah antrean,” ungkapnya.

Sementara untuk kuota BBM, Alexander menyebut bahwa kuota itu diberlakukan hanya untuk solar. Sementara produk BBM lainnya tidak dibatasi kuota. Untuk pemakai solar subsidi ini, aturannya ketat.

“Untuk kendaraan roda enam maksimal 40 liter per hari. Dan di atas 200 liter per hari dikontrol lewat barcode. Selama populasinya nambah, berarti data untuk pengguna barcode pasti nambah. Selama data pemakaiannya gak nambah, maka BPH Migas akan tetapkan sesuai dengan jumlah yang diperhitungkan. Karena memang tugasnya BPH Migas. Kalau Pertamina untuk distribusinya. Intinya, Pertamina siap melaksanakan apa perintah negara,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi