search

Daerah

PMII SamarindaPT Pertaminan Patra NiagaBBM OplosanSPBU Samarinda

PMII Samarinda Geruduk Pertamina Patra Niaga, Layangkan Tiga Tuntutan Soal Dugaan BBM Oplosan

Penulis: Akmal Fadhil
Selasa, 08 April 2025 | 242 views
PMII Samarinda Geruduk Pertamina Patra Niaga, Layangkan Tiga Tuntutan Soal Dugaan BBM Oplosan
Mediasi yang dilakukan oleh PMII Samarinda manajemen PT Pertamina Patra Niaga Samarinda terkait dugaan BBM Oplosan. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Samarinda menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga Samarinda, Selasa, 8 April 2025. Aksi ini digelar untuk menyuarakan keresahan masyarakat terkait dugaan beredarnya BBM oplosan yang menyebabkan kerusakan pada kendaraan, khususnya roda dua.

Humas Aksi, Muhammad Apta Zebe, menyampaikan bahwa pihaknya mengajukan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut. Pertama, PMII mendesak dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja manajemen Pertamina Patra Niaga. Kedua, mereka menuntut Pertamina bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat, khususnya di Samarinda. Ketiga, mendesak penindakan terhadap oknum yang diduga terlibat dalam pengoplosan BBM jenis Pertalite ke Pertamax.

“Kami meminta Pertamina dan pihak berwenang untuk mengusut tuntas dan mengadili siapa pun yang terlibat dalam pengoplosan ini,” tegas Apta kepada awak media.

Sekitar pukul 16.00 WITA, perwakilan Pertamina Patra Niaga akhirnya menemui massa aksi. Kepala Humas Patra Niaga, Edi Mangun, menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan mahasiswa.

“Terkait evaluasi internal akan kami lakukan. Jika ada bukti terkait pengoplosan, kami pastikan akan menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk ditindak secara hukum,” ujar Edi.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut serta dalam proses pengungkapan kasus ini. Jika memiliki bukti berupa video atau rekaman, masyarakat diminta untuk segera melapor kepada pihak Pertamina.

“Jika ada bukti rekaman atau video, segera laporkan, siapa pun oknumnya, baik dari internal Pertamina maupun mitra kami,” tegasnya.

Di tengah aksi, seorang warga bernama Adi yang turut hadir menyampaikan keresahannya. Ia mengaku masih merasa bingung dengan akar permasalahan dugaan BBM oplosan ini, terlebih kerabatnya juga menjadi korban.

“Saya masih bingung siapa yang sebenarnya bertanggung jawab. Sampai sekarang pun saya was-was saat isi bensin,” ungkap Adi, warga Tasikmalaya yang sedang mudik ke Samarinda.

Adi menambahkan, kasus serupa juga pernah terjadi di kampung halamannya. Namun, respons masyarakat di sana jauh lebih besar dengan berbagai bentuk penolakan.

“Di Tasik gejolaknya luar biasa, penolakan masyarakat sangat kuat. Dugaan saya, ini sudah menyebar ke banyak daerah,” tutupnya. (*)

Editor: Redaksi