Kenali Gejala dan Ciri-ciri Virus HMPV yang Lagi Merebak di China, Mirip COVID-19?
Penulis: Rafika
Selasa, 07 Januari 2025 | 193 views
Presisi.co - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah merebak di China menghebohkan publik. Penyakit yang mirip flu itu mayoritas menyerang anak-anak di bawah usia 14 tahun.
Saat ini, fasilitas kesehatan di negeri tirai bambu itu kebanjiran pasien yang terjangkit virus HMPV. Dalam dua bulan terakhir, lonjakan kasus HMPV di China cukup signifikan, khususnya di bagian selatan.
Dilansir dari laman Kemenkes RI, orang yang terinfeksi HMPV biasanya mengalami gejala yang menyerupai influenza, seperti batuk, demam mulai dari ringan hingga tinggi, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan pilek. Pada anak-anak, infeksi ini sering kali disertai penurunan nafsu makan dan kelelahan yang cepat.
Dalam kasus tertentu, gejala dapat berkembang menjadi asma, sesak napas, atau bahkan munculnya ruam pada beberapa bagian tubuh.
Melihat gejalanya, virus HMPV sekilas mirip Covid-19. Terlebih, keduanya sama-sama virus yang menyerang saluran pernapasan. Namun, virus HMPV sudah ditemukan lebih dari dua dekade lalu. Virus ini pertama kali ditemukan oleh para peneliti Belanda pada tahun 2001 dan termasuk dalam keluarga Pneumoviridae.
Namun, pola penularan virus ini mirip dengan Covid-19. irus HMPV dapat menyebar melalui droplet dari batuk dan bersin. Dapat juga menyebar dengan kontak pribadi, seperti sentuhan dan berjabat tangan. Kemudian menyentuh benda yang ada virusnya, misalkan mulut hidung, atau mata.
Virus ini umumnya tidak membahayakan bagi orang dewasa yang sehat. Namun, risiko menjadi lebih tinggi pada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah.
Mereka yang memiliki kondisi medis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung juga lebih rentan.
Kelompok berikut memiliki risiko tinggi terinfeksi HMPV:
Bayi baru lahir, terutama yang lahir prematur
Anak-anak di bawah usia 5 tahun
Lansia di atas 65 tahun
Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk penderita HIV, kanker, atau gangguan autoimun
Penderita penyakit kronis seperti PPOK atau asma
Individu yang baru saja menjalani transplantasi organ atau menggunakan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh. (*)