Tim Pemenangan Rudy-Seno Bantah Tuduhan Politik Uang di Kantor DPD Golkar Kaltim
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
18 jam yang lalu | 0 views
Samarinda, Presisi.co – Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud-Seno Aji, membantah keras tuduhan adanya praktik politik uang yang tersebar melalui sebuah video berdurasi 30 detik di jejaring WhatsApp pada Selasa, 26 November 2024 malam.
Diketahui, video tersebut menampilkan puluhan warga memadati kantor DPD Golkar Kaltim di Jalan Mulawarman, Samarinda, yang disebut untuk menagih janji uang Rp300 ribu.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Rudy-Seno, Tomi Pusriadi dengan tegas menyatakan kegiatan tersebut bukanlah pembagian uang kepada masyarakat, melainkan rapat internal tim pemenangan.
“Saya yang bertanggung jawab atas acara tadi. Itu bukan masyarakat atau warga biasa, melainkan koordinator kami yang dipersiapkan menjadi saksi di tempat mereka masing-masing,” ujar Tomi saat ditemui di kantor DPD Golkar Kaltim.
Tomi menjelaskan, kegiatan tersebut diadakan sehari sebelum pencoblosan karena jadwal kampanye yang sangat padat. Rapat tersebut murni untuk membahas teknis pemilu dan tidak melibatkan aktivitas yang melanggar aturan.
“Kenapa kami baru melakukannya sekarang? Karena kesibukan luar biasa sebelumnya. Jadi, secara bertahap, kami undang mereka untuk membahas hal-hal teknis,” jelasnya.
Terkait video yang tersebar, Tomi menduga salah satu anggota tim internal merekam sebagai bentuk ekspresi menjelang hari pencoblosan. Namun, video tersebut dianggap diplintir oleh pihak-pihak tertentu.
“Dalam situasi seperti ini, semua orang bebas membuat berita apa saja. Tapi di sini, saya sebagai penanggung jawab ingin menyampaikan fakta sebenarnya,” tegasnya.
Tomi juga mengungkapkan, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) telah meminta daftar absensi kegiatan tersebut, yang langsung dikirimkan tim pemenangan sebagai bentuk transparansi.
Selain itu, ia menepis kabar ancaman Penggantian Antar Waktu (PAW) dalam tubuh tim pemenangan Rudy-Seno.
“Paslon kami tidak pernah mengeluarkan arahan terkait ancaman PAW atau sejenisnya,” katanya.
Menutup klarifikasinya, Tomi menegaskan bahwa tim Rudy-Seno tidak pernah melakukan pelanggaran selama kontestasi Pilgub Kaltim.
“Kami dituduh macam-macam, mulai dari soal bocoran hingga politik uang. Saya pastikan, tidak ada arahan dari paslon 02 untuk melakukan tindakan di luar aturan. Saya bertanggung jawab penuh atas materi debat, saksi, dan kegiatan lainnya,” tutupnya. (*)