Farhat Abbas Minta Presiden Prabowo Undang Agus Salim ke Istana dan Ganti Biaya Pengobatan
Penulis: Rafika
Minggu, 10 November 2024 | 550 views
Presisi.co - Pengacara Agus korban penyiraman air keras, Farhat Abbas, meminta agar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memerhatikan kasus yang menimpa kliennya.
Farhat Abbas menyebut rakyat yang mengalami kecacatan di tubuhnya merupakan tanggung jawab negara, sehingga diperlukan peran presiden untuk turun tangan secara langsung.
Menurutnya, sosok Agus Salim layak diundang ke Istana Negara dan mendapatkan bayaran dibanding Putri Ariani, seorang penyanyi tunanetra.
"Kalau misalnya pak Presiden memiliki rasa tanggung jawab, bukan dengan menghadirkan tunanetra dengan penampilan suara bagus, dibayar, masuk Istana," katanya dalam Podcast Bias Kasus.
"Tapi adalah anak si Agus yang seperti ini harusnya presiden turun tangan. Jemput bola. Undang Agus ke Istana," tambah Farhat.
Di sisi lain, Farhat Abbas juga menyebut Pratiwi Noviyanthie atau Teh Novi yang sebelumnya menyelenggarakan donasi bantuan finansial untuk Agus, tidak tulus dalam membantu kliennya. Menurutnya, Teh Novi hanya menginginkan uang donasi semata.
Dalam kesempatan yang lain, Farhat Abbas juga berharap biaya pengobatan mata Agus Salim yang terkena air keras ditanggung oleh Prabowo selaku Presiden RI.
"Jadi Pak Prabowo sebagai Presiden baru Indonesia kalau bisa orang buta diundang kesana, lebih bagus lagi Pak Presiden yang datang ke rumah Agus. Mudah-mudahan bisa ditanggung (biaya) sama Pak Prabowo," ucapnya.
Pernyataan Farhat Abbas itu sontak saja menuai beragam reaksi dari warganet. Ia pun menjadi bulan-bulanan warganet seperti yang dilihat dalam postingan akun @lambe_turah.
"Agus nggak punya bakat bang, cuma minta dikasihani," ujar seorang warganet.
"Nggak ada prestasi ngapain diundang ke Istana Negara. Ngadi-ngadi si Farhat, ntar yang ada dia joget-joget tuh si Agus," cibir warganet lainnya.
"Nggak usah diundang lah, Agus matanya gitu kan karena ulahnya sendiri. Lagian apa bakatnya, paling cuma akting dia bisa," sindir warganet lain. (*)