Jawab Keresahan Pemuda, Andi Harun Beri Jaminan Masa Depan UMKM di Samarinda
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Selasa, 29 Oktober 2024 | 378 views
Samarinda, Presisi.co - Komunitas Galang Api Sumpah Pemuda menggelar acara Kongkow Pemoeda bertajuk "Pemuda Mencari Pemimpin Masa Depan" di Cafe Kong Djie pada Senin, 28 Oktober 2024 malam.
Dalam diskusi tersebut, serangkaian pertanyaan dilontarkan untuk mengupas dan memberi kritik agar menjawab keresahan para pemuda terhadap tantangan masa depan.
Tiga topik disuguhkan kepada calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji yang terdiri dari tantangan pemberdayaan ekonomi, penyerapan sumber daya manusia lokal, dan pendidikan.
"Saya mau tahu, bagaimana cara pemerintah memperdayakan pelaku UMKM dalam mengekspos produk-produk buatan mereka," tanya Aswan salah satu peserta diskusi tersebut.
Menjawab pertanyaan tersebut, Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengaku sudah membantu UMKM dari sisi fasilitas dan modal. Ia pun mencontohkan pemberdayaan UMKM di kawasan Citra Niaga.
Periode sebelumnya, Andi Harun menata ulang kawasan Citra Niaga dengan konsep baru. Citra Niaga direncanakan akan menjadi pusat ekonomi baru pengembangan kuliner dan cinderamata khas Kaltim.
Salah satu fokus setelah revitalisasi Citra Niaga adalah penataan dan pembinaan UMKM yang ada di kawasan tersebut. Hal ini ia lakukan agar dapat menarik minat wisatawan lokal ataupun mancanegara yang berdampak pada peningkatan perekonomian. Namun, ia mengatakan masih belum membantu pelaku UMKM dari sisi strategi pemasaran.
"Saya harus jujur mengakui, kehadiran pemerintah dalam melakukan strategi pasar ini yang tidak kami lakukan. Maka dari itu, kita harus evaluasi besar-besaran," ungkap Andi Harun.
Andi Harun menjelaskan, salah satu cara mendongkrak para pelaku UMKM yakni dengan meningkatkan literasi dan produktivitas. Ia mencontohkan ketika ada wisatawan mancanegara yang datang, pasti menggunakan bahasa mereka. Dari hal tersebut, pelaku UMKM harus memiliki kemampuan bahasa asing yang memadai.
Selain itu, peningkatan produktivitas juga diperlukan agar dapat memenuhi kebutuhan pembeli dari pasar lokal maupun mancanegara.
"Jadi, UMKM tidak boleh hanya dipakai pada saat kampanye atau pada saat di panggung-panggung debat. Tapi benar-benar akan menjadi program nyata dan kita doakan semua pemimpin besok benar-benar bisa membuat program yang nyata yang bisa mengakses pasar seluas mungkin bagi UMKM," tutupnya. (*)