Andi Harun Komitmen Wujudkan Fasilitas Publik Ramah Disabilitas di Samarinda
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Senin, 14 Oktober 2024 | 313 views
Samarinda, Presisi.co - Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan kembali komitmennya terhadap konsep “Smart City” Samarinda yang sudah dirintis pada periode sebelumnya. Menurutnya, visi Smart City tidak hanya sekedar transformasi teknologi, tetapi juga mencakup perubahan budaya hidup masyarakat Samarinda secara holistik.
Perlu diketahui, konsep Smart City atau kota cerdas sejatinya berdasar pada hal-hal fundamental, yakni inovasi dan teknologi. Smart City adalah suatu konsep pengembangan kota yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan kualitas hidup warganya.
Pengertian ini didukung oleh UNECE (United Nations Economic Commission for Europe) dan ITU (International Telecommunication Union) yang mendefinisikan smart sustainable cities sebagai kota inovatif yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup warga, efisiensi layanan, operasi, kompetisi kota, serta memastikan bahwa kota memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan mendatang terkait ekonomi, sosial, lingkungan, serta budaya.
Andi Harun bilang, ada beberapa aspek yang sudah diterapkan dalam program Smart City di Kota Samarinda, seperti pendaftaran UMKM secara digital dan parkir elektronik, masih dalam tahap pengembangan dan perlu waktu lebih lama untuk tuntas.
"Semua yang kita bangun sekarang adalah bagian dari smart city. Tidak hanya sekedar menghadirkan perangkat teknologi, tetapi lebih kepada menciptakan budaya hidup masyarakat yang lebih modern dan inklusif. Contohnya soal pemilahan sampah yang menjadi ciri Smart City. Ini menjadi tantangan yang perlu kita perbaiki ke depan," jelas Andi Harun selepas acara “Tantang Pemimpin, Tanya Pemuda” di @DACOFFE Jalan Bung Tomo pada Minggu, 13 Oktober 2024 malam.
Salah satu perhatian dari masyarakat adalah soal fasilitas publik yang ramah disabilitas. Ia menyebut, penyandang disabilitas merupakan bagian dari elemen masyarakat yang perlu afirmasi khusus baik dalam desain arsitektur yang dikembangkan pemerintah kota sampai aksesibilitas untuk penyandang disabilitas menjadi prioritas.
"Kita harus memberikan akses infrastruktur yang ramah disabilitas, misalnya jalur khusus untuk mereka. Kemarin saya dapat kritikan juga kan dari netizen, soal pagar Teras Samarinda. Saya klarifikasi, saya sampaikan sekaligus minta maaf, itu memang hanya sementara di dalam rangka untuk menghindari masuknya kendaraan," ujarnya.
Andi Harun juga menyoroti pentingnya keterlibatan penyandang disabilitas dalam seluruh sektor pemerintahan. Ia mencontohkan, Pemerintah Kota Samarinda telah mengakomodasi pegawai dengan keterbatasan fisik yang mampu bekerja secara produktif.
"Kami telah memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja di lingkungan pemerintahan, dan mereka membuktikan bahwa dengan keterbatasan fisik, mereka tetap bisa berkontribusi dan bekerja dengan baik. Hal ini merupakan wujud pembangunan yang inklusif dan membawa manfaat besar bagi kota kita," tambahnya.
Melalui visi smart city yang inklusif, Andi Harun berharap agar Samarinda tidak hanya menjadi kota yang maju secara teknologi, tetapi juga kota yang memfasilitasi semua warganya, termasuk kelompok disabilitas. (*)