search

Daerah

Lapas Kelas IIA TenggarongKolam Budidaya IkanSuparmanPorgram Lapas

Lapas Kelas IIA Tenggarong Bikin Program Budidaya Ikan untuk Warga Binaan

Penulis: Anggi Triomi
Kamis, 10 Oktober 2024 | 289 views
Lapas Kelas IIA Tenggarong Bikin Program Budidaya Ikan untuk Warga Binaan
Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong bersama staf melihat kolam tempat budidaya ikan warga binaan.( Presisi.co/Anggi)

Kutai Kartanegara, Presisi.co - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong terus berupaya mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah melalui berbagai inisiatif.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi perikanan melalui program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di bidang perikanan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan keterampilan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kepala Lapas Tenggarong, Suparman, menyampaikan bahwa program SAE Perikanan ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemandirian pangan, khususnya di lingkungan Lapas.

Dengan adanya kegiatan ini, para warga binaan diajarkan cara budidaya ikan yang baik, mulai dari proses penebaran benih, perawatan, hingga panen.

“Kami ingin para warga binaan memiliki keterampilan baru yang bermanfaat dan produktif. Selain itu, hasil dari budidaya ikan ini nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan internal Lapas dan jika memungkinkan akan dipasarkan ke masyarakat sekitar,” ungkapnya pada kamis (10/10/2024)

Suparman menambahkan, dipilihnya SAE bidang perikanan telah melalui kajian dan analisis potensi pasar di wilayah kota Tenggarong.

"Pemilihan budidaya ikan air tawar ini setelah melihat potensi pasar yang bisa memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," imbuhnya.

Untuk tahap awal Lapas Tenggarong telah tersedia sekitar 7 (tujuh) kolam ikan air tawar yang akan diisi dengan ikan gurame dan diharapkan akan terus melakukan pengembangan terhadap SAE.

Program ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan di daerah tersebut serta memberikan dampak positif bagi warga binaan setelah mereka bebas. Dengan keterampilan di bidang perikanan, mereka memiliki peluang untuk mandiri dan berkontribusi dalam masyarakat. (*)

Editor: Redaksi