search

Berita

Kaesang PangarepErina Gudonoprivate jetprivate jet Kaesang ErinaShopeeGang yeGulfstream G650

Inilah Sosok yang Diduga Beri Fasilitas Private Jet ke Kaesang-Erina, Ada Hubungannya dengan Monopoli E-commerce

Penulis: Rafika
Selasa, 27 Agustus 2024 | 456 views
Inilah Sosok yang Diduga Beri Fasilitas Private Jet ke Kaesang-Erina, Ada Hubungannya dengan Monopoli E-commerce
Kolase foto Kaesang Pangarep-Erina Gudono dan private jet yang mereka tumpangi dalam perjalanan ke Amerika Serikat. (net)

Presisi.co - Unggahan Insta Story Erina Gudono yang memperlihatkan dirinya menaiki pesawat diduga private jet saat pergi ke Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu terus menjadi sorotan.

Diketahui, keberangkatan Erina Gudono ke AS untuk menjalani perkuliahan S2 di University of Pennsylvania. Sang suami, Kaesang Pangarep, pun ikut menemani istrinya ke Negeri Paman Sam tersebut.

Meski hanya mengunggah potret jendela, seorang warganet berhasil menemukan jenis private jet yang digunakan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. Diduga, private jet yang ditumpangi keduanya itu merupakan jenis Gulfstream G650ER dengan nomor registrasi N588SE.

Diduga pula, fasilitas private jet mewah untuk anak dan menantu Presiden Jokowi itu diberikan oleh salah satu petinggi perusahaan toko online atau e-commerce terkemuka. Sosok tersebut adalah Gang Ye, taipan sekaligus petinggi perusahaan SEA Limited dan Garena.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Gang Ye?

Gang Ye bersama dua orang rekannya, Forrest Li dan David Chen, adalah pendiri Sea Limited. Perusahaan tersebut merupakan induk dari perusahaan e-commerce Shopee dan Garena, perusahaan yang mengembangkan game Free Fire.

Sebagai sosok di balik imperium bisnis yang mendominasi pasar game dan e-commerce di Asia Tenggara, harta kekayaan Gang Ye terus meroket. Per Agustus 2024, harta kekayaannya menyentuh US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 51 triliun.

Sebagai pendiri Gang Ye juga merupakan anggota dewan direksi SEA Group sejak Maret 2010. Dia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) SEA sejak Januari 2017 dan menduduki posisi sebagai Chief Technology Officer (CTO) pada Maret 2010 hingga Desember 2016.

Sebelumnya, Gang Ye bekerja sebagai Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura. Dia juga pernah bekerja di perusahaan minyak kelapa sawit Wilmar International. 

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) saat ini diketahui tengah mengusut kasus dugaan monopoli jasa logistik atau pengiriman barang yang melibatkan perusahaan e-commerce milik Gang Ye, yakni Shopee.

Sejak tahun 2021, platform e-commerce ini diduga membatasi pilihan konsumen dengan secara otomatis menetapkan layanan pengiriman tertentu untuk setiap transaksi. Hal ini menghilangkan kebebasan konsumen untuk membandingkan harga dan memilih jasa ekspedisi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Akibatnya, konsumen kini kehilangan kebebasan memilih jasa pengiriman karena platform secara otomatis menetapkan satu layanan ekspedisi untuk setiap pembelian. Padahal, sebelumnya konsumen dapat memilih jasa ekspedisi yang mereka inginkan. (*)

Editor: Rafika