Waspada! Ini Ciri-ciri Orang yang Rentan Tertular Monkeypox atau Cacar Monyet
Penulis: Rafika
Jumat, 23 Agustus 2024 | 563 views
Presisi.co - Wabah cacar monyet atau Monkeypox menjadi darurat kesehatan global yang belakangan ini memicu kekhawatiran banyak orang.
Sebagai informasi, Monkeypox adalah salah satu spesies virus cacar yang bisa menyebar dari hewan ke manusia.
Di Indonesia sendiri, dari tahun 2022 hingga 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi sejauh ini sudah ada 88 pasien yang dikonfirmasi terpapar Monkeypox. Namun, seluruh pasien berhasil ditangani dengan baik.
Gejala Monkeypox berupa demam, nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam kulit. Ruam kulit dapat muncul di seluruh tubuh, termasuk wajah, tangan, kaki, dan alat kelamin.
Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Sebagian orang gemar mengonsumsi daging hewan liar. Nah, kebiasaan ini dapat menempatkan mereka menjadi kelompok yang rentan terpapar cacar monyet. Sebagaimana diketahui, hewan juga menjadi salah satu carrier atau pembawa virus penyebab cacar monyet.
Lantas, siapa saja yang memiliki risko tinggi terpapar Monkeypox? Berikut Presisi.co rangkum ulasannya dari berbagai sumber:
1. Orang yang Berkontak Langsung dengan Hewan Pnederita Monkeypox
Salah satu sumber utama pembawa virus Monkeypox adalah hewan, seperti monyet, tikus, atau tupai. Hewan yang terinfeksi monkeypox dapat menularkan virus melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh (seperti darah, air liur, atau cairan dari lesi), atau partikel pernapasan yang dikeluarkan saat hewan tersebut bersin atau batuk.
Mereka yang tinggal di atau sering mengunjungi negara-negara di Afrika Tengah dan Barat, di mana monkeypox sudah menjadi penyakit endemik, berisiko lebih tinggi untuk tertular.
2. Orang yang Gemar Mengonsumsi Daging Liar
Hewan merupakan salah satu sumber utama penyebaran Monkeypox. Oleh sebab itu, penularan dapat terjadi melalui konsumsi daging hewan, khususnya hewan liar. Selain itu, daging hewan liar yang dikonsumsi juga tidak diketahui apakah aman dari virus lainnya atau tidak.
3. Orang yang Berkontak Langsung dengan Penderita Monkeypox
Ketika sudah menginfeksi manusia, Monkeypox juga bisa menyebar ke orang di sekitar melalui droplet atau kontak langsung.
Penularan juga bisa terjadi melalui benda-benda yang terinfeksi virus, contohnya baju atau seprai yang pernah dipakai oleh penderita Monkeypox.
4. Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan memiliki risiko terpapar Monkeypox lebih tinggi dari orang biasa. Sebab, petugas kesehatan yang menangani pasien Monkeypox akan melakukan kontak langsung, baik saat memberikan perawatan, melakukan prosedur medis, atau bahkan hanya saat berkomunikasi.
Petugas kesehatan juga seringkali melakukan kontak berulang dengan pasien yang terinfeksi, sehingga meningkatkan peluang terjadinya penularan.
Untuk itu, petugas kesehatan harus memastikan mereka mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan tepat untuk mencegah penularan.
5. Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh kesulitan dalam melawan virus monkeypox. Akibatnya, virus dapat lebih mudah berkembang biak dan menyebabkan infeksi yang lebih parah.
Infeksi monkeypox pada orang dengan imunitas rendah juga cenderung menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti pneumonia, ensefalitis, atau sepsis. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak mampu mengontrol infeksi dengan baik. (*)