Inflasi Kaltim Juli 2024 Tercatat Terendah dalam Dua Tahun Terakhir
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 05 Agustus 2024 | 467 views
Samarinda, Presisi.co - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, mengumumkan tekanan inflasi di Kaltim pada Juli 2024 mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir. Dalam rilis tertulisnya, Budi menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan empat kota di Kaltim mencatat deflasi sebesar 0,38 persen (mtm) atau 2,18 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan deflasi nasional yang sebesar 0,18 persen (mtm).
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi dengan andil -1,10 persen. Deflasi ini dipicu oleh penurunan harga tomat, bawang merah, dan daging ayam ras," kata Budi, Rabu, 1 Agustus 2024.
Penurunan harga tomat dan bawang merah disebabkan melimpahnya pasokan dari daerah sentra di Jawa Timur, sementara harga daging ayam ras turun karena permintaan menurun pasca Idul Adha. Kelompok transportasi juga mengalami deflasi signifikan akibat penurunan tarif angkutan udara, didorong oleh peningkatan suplai transportasi udara, termasuk penerbangan tambahan dan rute baru menuju dan dari wilayah Kaltim.
Penurunan lebih dalam ditahan oleh beberapa komoditas seperti kangkung, sigaret kretek mesin (SKM), ikan layang, taman kanak-kanak, dan emas perhiasan.
Budi menekankan pentingnya upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim. Berbagai kegiatan seperti penyaluran beras SPHP ke Kios Penyeimbang Inflasi di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka, serta pasar murah di berbagai kota terus digalakkan.
"Komunikasi antar TPID se-Kaltim terus ditingkatkan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret dalam pengendalian inflasi, sosialisasi dan edukasi gerakan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), pelatihan diversifikasi pangan, serta penguatan digitalisasi data pangan," jelas Budi.
Budi berharap pencapaian inflasi rendah di Kaltim dapat berlanjut pada bulan Agustus meskipun ada tantangan tekanan inflasi dari tahun ajaran baru dan berbagai event lokal dan nasional. Masyarakat diimbau untuk mendukung pengendalian inflasi dengan berbelanja bijak dan tidak melakukan konsumsi berlebihan.
"Inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang lebih sejahtera," tutupnya.(*)