Lomba Habsyi di Kukar Ditutup, Harapan Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Rabu, 10 Juli 2024 | 268 views
Kutai Kartanegara, Presisi.co - Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H, Lomba Habsyi yang digelar oleh Majelis Taklim Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) resmi ditutup oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dendi Irwan Fahriza. Penutupan acara berlangsung di Halaman Pendopo Odah Etam pada Selasa malam, 9 Juli 2024.
Acara ini dimeriahkan dengan pengumuman pemenang, penyerahan penghargaan, dan Tabligh Akbar yang menghadirkan Ustadzah Hj. Kharisma Yogi Noviana, mubaligh asal Kota Madiun, Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Dendi Irwan Fahriza, yang mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah, menekankan pentingnya peran majelis taklim sebagai lembaga pendidikan non-formal bagi masyarakat. "Keberadaan majelis taklim sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rohani mereka," ujar Dendi.
Lomba Habsyi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Aswaja Kukar dengan dukungan penuh dari Pemkab Kukar. Dendi berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan dan menyebarluaskan tradisi Habsyi yang sarat nilai keagamaan.
"Harapan kami, ukhuwah islamiyah umat Muslim di Kukar akan semakin kuat dan kokoh, saling menghormati dan melindungi, serta taat dalam menerapkan ajaran-ajaran Islam," tambahnya.
Ketua Majelis Taklim Aswaja sekaligus ketua panitia pelaksana, Ihsanul Kharim, menyampaikan bahwa Lomba Habsyi tahun ini diikuti oleh 21 peserta dari 19 kecamatan. Ia juga mengungkapkan kegiatan lain yang telah dilakukan, seperti pemberian bantuan sembako dan sunatan massal di beberapa kecamatan.
Selama dua hari pelaksanaan lomba, dari 7 hingga 9 Juli 2024, Kecamatan Loa Janan berhasil meraih Juara I kategori Habsyi Remaja, sementara Kecamatan Muara Jawa memenangkan Juara I kategori Habsyi Dewasa.
Acara ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus melestarikan tradisi Habsyi dan menjadikannya bagian integral dari kehidupan sehari-hari sesuai ajaran Islam. (*)