search

Daerah

FahriBocah 13 TahunTenggelamSungai MahakamTim SAR

Tim SAR Hentikan Pencarian Fahri, Bocah 13 Tahun yang Tenggelam di Sungai Mahakam

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Jumat, 28 Juni 2024 | 136 views
Tim SAR Hentikan Pencarian Fahri, Bocah 13 Tahun yang Tenggelam di Sungai Mahakam
Tim gabungan Search and Rescue (SAR) Kota Samarinda di Teluk Lerong Garden Jalan RE Martadinata Kecamatan Teluk Lerong Ilir pada Jumat, (28/6/2024). (Presisi.co/Gio)

Samarinda, Presisi.co - Tim Search and Rescue (SAR) Kota Samarinda hentikan pencarian Fahri, anak yang tenggelam di Sungai Mahakam, persis di sebelah Teluk Lerong Garden, Jalan RE Martadinata.

Hal ini disampaikan Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi pada Jumat (28/6/2024) sore.

Riqi mengatakan, pencarian bocah berumur 13 tahun di Sungai Mahakam memasuki hari ketujuh, sejak pencarian dilakukan.

Dalam upaya pencarian hari ini, Tim SAR telah melakukan penyisiran dengan radius lebih luas dari hari sebelumnya, yang mencapai 8 kilometer.

"Hari ini adalah batas akhir operasi SAR sesuai SOP dan undang-undang nomor 29 tahun 2014. Pencarian dihentikan karena tidak ada tanda-tanda di lapangan. Kami menggerakkan seluruh unsur untuk melakukan patroli dan pemantauan di sekitar Kecamatan Anggana, tepatnya di Desa Sungai Meriam," ujar Riqi.

Pencarian juga dibantu dengan penggunaan drone (pesawat tanpa awak) yang memantau udara secara berkala setiap tiga jam. Namun, hingga pukul 15.30 WITA, hasil pencarian masih nihil.

"Jika sampai sore ini tidak ada hasil atau informasi penemuan, kami akan melakukan debriefing untuk menutup operasi SAR," kata Riqi.

Meskipun operasi resmi dihentikan, Riqi memastikan tindak lanjut akan terus dilakukan.

"Kami akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait, khususnya KPLP distrik navigasi kepanduan. Kami akan menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas di Sungai Mahakam untuk melaporkan jika ada penemuan korban," ujarnya.

Riqi mengungkapkan kendala utama selama pencarian adalah cuaca yang tidak menentu. Selain itu, arus sungai dan aktivitas kapal yang tinggi juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR gabungan.

"Dari hari pertama hingga ketujuh, cuaca seringkali tidak menentu. Kami harus berhenti demi keselamatan tim," tandasnya.

"Kami mengingatkan tim untuk tidak terlalu dekat dengan kapal yang melintas karena dikhawatirkan terseret arus kapal," sambungnya.

Dengan ditutupnya operasi pencarian terhadap Fahri, Tim SAT tetap memantau informasi mengenai korban yang hilang.

"Kami siap untuk melakukan evakuasi jika ada informasi baru mengenai korban yang hilang," tutupnya. (*)

Penulis: Gio
Editor: Ridho M