search

Daerah

BluebackFestival Sinema Australia-Indonesia XXI SamarindaCity Centrum

Festival Sinema Australia-Indonesia Menyapa Samarinda dengan Film "Blueback"

Penulis: Rafika
Jumat, 21 Juni 2024 | 465 views
Festival Sinema Australia-Indonesia Menyapa Samarinda dengan Film "Blueback"
Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias. (Rafika/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Festival Sinema Australia-Indonesia (FSAI) untuk pertama kalinya hadir di Kalimantan Timur. Konsulat Jenderal Australia mempersembahkan film "Blueback" di XXI City Centrum, Samarinda, pada Jumat (21/6/2024).

"Blueback" menyoroti keindahan pesisir laut di Australia Barat, mengangkat tema krisis lingkungan ekosistem laut dan keluarga. Film berdurasi 102 menit ini menawarkan panorama indah sekaligus pesan penting tentang pelestarian lingkungan.

FSAI kali ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia.

Konsul-Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, menjelaskan bahwa pemutaran film ini diadakan di Samarinda dan Balikpapan untuk mempererat hubungan kedua kota besar di Kalimantan Timur dengan Australia, terutama di sektor pendidikan.

"Ini juga kesempatan bagi warga Samarinda dan Balikpapan untuk menikmati film Australia, yang jarang sekali hadir di sini," tutur Todd Dias.

Dias menambahkan, "Blueback" sangat cocok diputar di Samarinda yang dikenal sebagai Kota Tepian karena lokasinya yang dikelilingi sungai.

"Film ini tentang perlindungan ikan dan lingkungan maritim, jadi sangat relevan dengan kondisi Samarinda," jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa Australia dan Indonesia menghadapi tantangan serupa dalam melindungi lingkungan. "Kami berharap penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga terinspirasi untuk melestarikan ikan dan lingkungan," katanya.

Salah satu penonton, Chris Asanti, mengaku terinspirasi oleh film "Blueback". "Film ini mengajarkan kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan," ujarnya kepada Presisi.co.

Ia berharap anak-anak muda yang menonton dapat menjadi agen perubahan yang peduli terhadap isu lingkungan. "Anak-anak muda di sini harusnya menjadi representasi perubahan yang membawa kepedulian terhadap lingkungan," tambahnya.

Esok hari, Sabtu 22 Juni, film "Talk to Me" akan diputar di Pentacity XXI Balikpapan. Selain pemutaran film, FSAI tahun ini juga menghadirkan kursus singkat bagi sineas dan produsen film.

Sebanyak 25 peserta dari seluruh Indonesia akan dikirim ke Australia untuk mempelajari pembuatan film selama 2-3 minggu. Keberangkatan akan dilakukan pada akhir tahun 2024. Informasi selengkapnya mengenai kursus singkat ini akan diumumkan lewat Instagram @konjenmakassar. (*)

Penulis: Rafika
Editor: Ridho M