Penulis: Redaksi Presisi
Presisi.co - Nama eks Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari, kembali menjadi sorotan usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita berbagai aset mewah miliknya dalam rangka penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Adapun aset-aset yang diduga milik Rita dan telah disita oleh KPK meliputi puluhan mobil mewah, sekelas Lamborghini hingga Mercedes Benz, puluhan arloji mewah, serta sejumlah tanah dan bangunan yang luasnya ribuan meter persegi di Kalimantan Timur, termasuk uang dalam mata uang USD dan mata uang asing lainnya
Profil dan Rekam Jejak Karier Rita Widyasari
Rita Widyasari atau yang akrab disapa Rita lahir di Tenggarong, 7 November 1973. Rita lahir dari keluarga dengan latar belakang pejabat. Ia merupakan anak kedua dari Syaukani Hasan Rais, mantan bupati Kutai Kartanegara yang juga terjerat kasus korupsi pada tahun 2006.
Masa kecilnya hingga lulus SMA dihabiskan di kampung halamannya. Setelah lulus SMA, Rita melanjutkan pendidikan ke Akademi Sekretaris dan manajemen Taruna Bhakti (ASMTB) di Bandung, Jawa Barat. Setelahnya, ia melanjutkan ke jenjang S-1 Universitas Padjadjaran dan S-2 Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Rita mengawali kariernya dengan menjadi Ketua STIE Kukar. Kariernya terhitung melesat dengan cepat. Politikus Golkar ini kemudian ditunjuk menjadi Ketua DPRD Kutai Kartanegara. Bahkan, ia juga dipercaya menjadi komisaris utama di PT. Ketopong Damai Persada.
Selain itu, Rita juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan (ormas). Tercatat, dirinya pernah menjadi Ketua Umum DPD KNPI Kukar, Ketua Korda Inkado Kaltim, serta Ketua Koni Kukar.
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010, Rita maju sebagai calon gubernur bersama pasangannya, Gufron Yusuf. Ia berhasil terpilih menjadi Bupati Kutai Kartanegara untuk periode 2010-2015.
Sukses menjabat di periode pertama, Rita kembali mencalonkan diri sebagai Bupati. Kali ini, ia berpasangan dengan Edi Damansyah dan terpilih untuk memimpin Kukar periode 2016-2021.
Perempuan pertama yang menjadi Bupati Kukar ini banyak menorehkan prestasi selama dirinya menjabat. Ia pernah diberikan penghargaan Dwija Praja Nugraha dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Ia juga berhasil menjadikan Tenggarong sebagai kota kecil terbersih se-Indonesia pada penghargaan Adipura. Tidak hanya itu, Rita pun meraih penghargaan sebagai salah satu Inspirator Pembangunan Daerah 2017 dari Pusat Kajian Keuangan Negara.
Sayangnya, pada tahun 2018, Rita harus melepas jabatannya karena tersadung kasus korupsi. KPK menetapkan Rita sebagai tersangka TPPU bersama Komisaris PT Media Bangun Bersama Khairudin pada 16 Januari 2018.
Rita Widyasari divonis 10 tahun penjara dan denda Rp 600 juta karena terbukti menerima gratifikasi Rp 110 miliar dari proyek di Pemkab Kukar. Hak politiknya juga dicabut selama 5 tahun. Dalam perkembangan terbaru, KPK menyita beragam aset mewah miliknya.
Sang ayah, Syaukani Hasan Rais, juga pernah terjerat kasus yang sama. Bupati Kukar periode 1999-2004 dan 2005-2006 itu pernah terlibat kasus korupsi pelaksanaan proyek pembangunan Bandara Samarinda pada 2003-2004.
Syaukani Hasan Rais ditetapkan sebagai tersangka KPK pada 18 Desember 2006. Ia divonis 2,5 tahun penjara karena terbukti melakukan korupsi dan merugikan negara hingga Rp 113 miliar. (*)
Editor: Redaksi
