search

Daerah

DPRD SamarindaKPU SamarindaPemilu 2024

Minimalisir Kecurangan, Komisi I DPRD Samarinda Sarankan KPU Beri Pelatihan ke Petugas TPS

Penulis: Sonia
Senin, 25 Maret 2024 | 705 views
Minimalisir Kecurangan, Komisi I DPRD Samarinda Sarankan KPU Beri Pelatihan ke Petugas TPS
Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Joha Fajal

Samarinda, Presisi.co - Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Joha Fajal, nilai kecurangan yang terjadi di beberapa TPS Samarinda pasca Pemilu disebabkan kurangnya pemahaman petugas KPPS.

Beredarnya berita bahwa rata-rata setiap TPS di Samarinda mengalami beberapa kekurangan dan kecurangan hal ini dikarenakan adanya kekurangpahaman antara petugas KPS dan tugasnya.

Salah satunya adalah kejadian buka kotak suara yang ada di kelurahan Mangkupalas, ketika para petugas mencatat hasil suara, para KPPS mencatat suara dengan membedakan antara individu dengan partainya padahal itu sama.

" Kita anggap bahwa kejadian ini karena emang mereka tidak tahu mencatatnya antara suara individu dengan partainya kalau begitu kan bisa jadi dua suara, harusnya satu"katanya Senin, 25 Maret 2024.

Joha mengatakan bahwasanya tidak hanya satu partai dicatat dengan suara terpisah namun seluruh partai, tentu hal ini memicu kurang maksimalnya proses pemilu.

Dari kejadian ini, Joha menginginkan dilakukan evaluasi bersama KPU agar betul-betul memberi pelatihan kepada calon petugas TPS sebelum ditetapkan pada saat pemilihan nanti

"Itu hanya pemahaman dari petugas TPS yang tidak paham, kita harus adakan evaluasi dengan KPU agar nanti diberikan pelatihan" tuturnya

Ketua komisi I itu menegaskan agar tidak terjadi lagi pada pemilihan berikutnya apalagi jelang Pilkada untuk kasus seperti itu, tidak ada alasan kurang paham jika KPU sudah berikan pelatihan

"Ke depannya jangan ada seperti ini lagi lah apalagi mau pilkada ini, KPU harus memberikan pelatihan ini kepada orang-orang yang belum pernah sama sekali" tegasnya

Dia juga berharap bahwa yang ditempatkan pada TPS itu adalah orang yang benar-benar memiliki pengalaman yang aman supaya bisa menggurui teman-teman yang baru nanti.

"Kalau bisa orang sudah pengalaman biar aman, tapi kalau misalnya satu TPS itu semua orang baru yang belum pernah ikut sebelumnya harus diberikan latihan-latihan" tutup Joha