Ingin Tingkatkan Pendidikan Bahasa Asing, Guru SD Mendirikan Bimbel Bahasa Inggris
Penulis: Presisi 1
Minggu, 24 Maret 2024 | 540 views
Samarinda, Presisi.co - Guru SD Negeri 030375 Jumateguh, Kab. Dairi, Sumatra Utara, Evana Yanti Lee Purba menyebut bahwa mendirikan bimbingan belajar (bimbel). Mendirikan bimbel merupakan solusi bagi siswa ataupun anak sekolah yang ketinggalan dalam capaian mata pelajaran di sekolah. Para siswa akan dibantu meningkatkan pendidikan oleh bimbel.
Hal ini dikarenakan banyaknya siswa yang masih kewalahan untuk menghadapi mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dan tidak mempelajarinya secara maksimal.
"Saya kaget ya Karena masih banyak di desa anak-anak sekolah tidak tahu dan tidak mau belajar bahasa Inggris," kata Evana.
Tempat bimbel ini dinamakan Stars English Course. Bimbel sudah berdiri sejak 6 tahun dan total keseluruhan siswa yang ikut bimbel bahasa Inggris ini sebanyak 56 orang.
"Ekspetasi saya pada saat mendirikan kursus les ini adalah saya berharap anak-anak SD atau anak-anak sekolah bisa menjadikan tempat ini sebagai sekolah keduanya dalam mengajar pendidikan" harap Evana.
Tujuan dari pendiri bimbingan belajar ini adalah untuk membantu mencerdaskan anak-anak khususnya yang ada di desa. Di mana selama ini kemampuan bahasa Inggris mereka sama sekali tidak tersentuh untuk itu ketertarikan seorang guru SD tersebut semakin terdorong mengajar bahkan membuka tempat les.
Metode pembelajaran yang diterapkan dalam bimbel ini adalah metode pembelajaran drill and practice, yakni latihan dengan praktek yang dilakukan berulang-ulang kali secara kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari.
Output yang diperoleh tentor bimbel ini adalah mengikutkan anak bimbelnya untuk lomba-lomba tertentu misalnya lomba membaca dalam bahasa Inggris, perkenalan vocabulary.
"Yang penting ketika nanti saya sudah mengadakan lomba membaca bahasa, anak-anak sudah tahu dan tidak kaget dengan bahasa Inggris" katanya
Meski sudah berdiri sejak bertahun-tahun sejauh ini ia selalu mengalami kendala yang hampir sama setiap tahunnya, bukan dari anak itu sendiri namun melainkan dari orang tua siswa yang mengikutkan anaknya bimbel namun menunggak pembiayaan uang bimbel anak didiknya. Selain sebagai wadah mencerdaskan siswa yang merasa pendirian les ini juga ditujukan sebagai penambah masukan ekonomi.
" Anehnya lagi ya, kendala yang saya terima ini bukan dari anak-anak les itu, melainkan orang tuanya yang tidak membayar uang les anaknya masing-masing, kan saya yang rugi" tuturnya