Gibran Sebut Gerakan Politik Anak Muda di Masa Mendatang Berbasis Komunitas, Bukan Partai Politik?
Penulis: Sonia
Senin, 04 Maret 2024 | 565 views
Samarinda, Presisi.co – Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa anak muda akan mengalihkan fokusnya dari partai politik konvensional ke gerakan komunitas. Gibran mengungkapkan keyakinannya bahwa masa depan politik tidak lagi akan bergantung pada struktur partai politik tradisional.
Menurut Walikota Solo ini, gerakan politik masa depan akan berbasis pada komunitas, dengan pendekatan yang lebih terfokus pada sosial dan berbasis komunitas.
"Kita akan menyaksikan disrupsi dalam cara tradisional berpolitik, dimana individu dan tokoh politik tidak akan lagi bergantung pada dukungan partai," kata Gibran.
Ia menambahkan bahwa perubahan ini adalah tanggapan terhadap dinamika politik anak muda yang semakin berorientasi pada inisiatif sosial dan komunitas.
Pernyataan ini menandai pandangan baru dalam arena politik, mengingat selama ini partai politik telah menjadi sarana utama bagi individu untuk maju sebagai kandidat dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.
Terkait itu, Adi Prayitno, seorang pengamat politik, menanggapi pernyataan Gibran, mengakui relevansi pendekatan non-partai, terutama di kalangan anak muda.
"Gerakan politik non-partai telah menunjukkan kekuatannya dalam beberapa pemilihan sebelumnya, termasuk pemilihan gubernur Jakarta pada tahun 2012 dan pemilihan presiden pada tahun 2014 dan 2019, yang semuanya menunjukkan kontribusi signifikan dari gerakan berbasis relawan," ujar Prayitno.
Namun, Prayitno juga mengingatkan bahwa, menurut Undang-Undang Pemilihan Umum No. 7 Tahun 2017, kandidat presiden dan anggota legislatif masih diwajibkan untuk diusung oleh partai politik atau gabungan partai. Ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh gerakan politik non-partai, terutama di tingkat nasional, di mana calon independen seringkali menghadapi kesulitan dalam menarik dukungan pemilih.
Meskipun gerakan berbasis komunitas dapat memberi dampak signifikan pada pemilihan lokal, tantangan regulasi dan persaingan dengan kandidat yang didukung partai politik menunjukkan bahwa anak muda yang berambisi politik masih perlu mempertimbangkan strategi mereka dalam navigasi landscape politik yang kompleks. Gibran dan pengamat politik seperti Prayitno menggarisbawahi pentingnya adaptasi dengan perubahan dinamika politik, sambil tetap memperhatikan hambatan hukum dan praktis yang ada. (*)