Buka Gelaran GCIO, Begini Harapan Sekkab Sunggono Dalam Menghadapi Transformasi Digital
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 09 November 2023 | 414 views
Tenggarong, Presisi.co - Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono. membuka langsung Pelatihan dan Sertifikasi Government Chief Information Officer (GCIO) untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kukar, yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) dengan menggandeng Inixindo Bandung.
Pelatihan yang diikuti oleh 60 peserta dari seluruh OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar ini, dilangsungkan selama dua hari di Hotel Mercure Samarinda, sejak Rabu (8/11/2023).
Tampil mewakili sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah, Setkab Sunggono mengatakan bahwa kemajuan bidang teknologi informatika di masa kini semakin berperan penting dalam berbagai aspek, baik itu sektor kesehatan, ekonomi, perbankan, pendidikan, pemerintahan dan sebagainya.
Aktivitas sehari-hari pun tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi informatika. Akhirnya, desakan transformasi digital tidak dapat terelakkan.
“Kemajuan teknologi di sektor informatika dan komunikasi memaksa kita untuk melakukan transformasi digital," katanya.
Lanjut dia, seiring dengan adanya program Smart City di Kabupaten Kukar, kehadiran teknologi digital dianggap sebagai nilai tambah bagi perangkat daerah atau instansi yang mampu memanfaatkan teknologi digital dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kita sudah bergerak melakukan transformasi digital di sektor administrasi pemerintahan dan layanan publik dalam rangka memantapkan birokrasi yang bersih, efektif, efisien dan melayani. Saat ini, kita mengusung Program DISAPA atau Digitalisasi Layanan Publik yang juga merupakan bagian dari program prioritas Kukar Idaman," sambungnya.
Menurutnya, ketika suatu organisasi pemerintahan telah berkomitmen untuk menjalankan transformasi digital, maka pola kerja dan pola pikir juga harus ikut bertransformasi. Sebab, untuk memimpin era digital ini, seorang pemimpin diharapkan memiliki kemampuan berpikir yang sistematis dan analitis.
"Seorang pemimpin digital harus mampu memahami bagaimana teknologi dapat membantu organisasinya, membuat keputusan yang tepat dan cerdas, serta dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam proses bisnis organisasi," papar Sunggono.
Sunggono menerangkan, pada dasarnya transformasi digital bukan sekedar mengubah proses manual menjadi digital. Namun, harus ada jaminan bahwa dengan digitalisasi maka suatu layanan dapat terjamin keberlangsungannya, keamanannya dan kemudahannya untuk diakses oleh pengguna.
"Dengan pelatihan Digital Leadership ini, diharapkan pejabat di setiap perangkat daerah dapat bijak dalam memanfaatkan teknologi digital. Tidak boleh lagi ada belanja aplikasi yang tumpang tindih, layanan yang tidak terintegrasi, dan datanya tidak dapat dibagi-pakaikan antar perangkat daerah," tutupnya. (Adv)