search

Advetorial

DPRD KaltimSumpah Pemuda Era Digital

Dewan Ajak Pemuda Kaltim Memaknai Sumpah Pemuda Lewat Aktualisasi Nilai Kebangsaan

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 545 views
Dewan Ajak Pemuda Kaltim Memaknai Sumpah Pemuda Lewat Aktualisasi Nilai Kebangsaan
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi

Samarinda, Presisi.co - Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Akhmed Reza Fachlevi mengajak para pemuda di Benua Etam untuk memaknai Sumpah Pemuda pada era digital saat ini lewat aktualisasi nilai-nilai kebangsaan.

"Hari Sumpah Pemuda jadi momentum inspirasi untuk berkontribusi memajukan Indonesia, menjaga persatuan, dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan," ujar Reza di Samarinda, Sabtu (28/10/2023). 

Reza menekankan pemuda harus sehat secara pemikiran, jasmani, rohani, dan mental. Modal sehat itu agar mencapai peningkatan prestasi, kreativitas, dan inovasi, serta bebas dari bahaya narkoba.

Menurutnya, peringatan Sumpah Pemuda memiliki makna yang relevan bagi perjuangan Indonesia saat ini. Semangat nasionalisme dan solidaritas generasi muda yang ingin lepas dari penjajah bisa diadopsi dalam konteks pembangunan digital.

"Pemuda harus memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan karya yang inovatif dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Misalnya, membuat aplikasi, game, atau konten digital yang menarik dan edukatif," ujar Reza.

Selain itu, anggota Fraksi Gerindra DPRD Kaltim itu menekankan manfaat pengelolaan informasi secara bijak, serta upaya melawan hoaks yang merusak persatuan dan kesatuan.

"Pemuda harus kritis dan selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi. Jangan mudah terprovokasi oleh ujaran kebencian atau fitnah yang bertujuan memecah belah bangsa," katanya.

Dalam konteks hubungan sosial, lanjutnya, pemuda perlu menghargai dan menghormati orang lain yang berbeda suku, agama, ras, atau golongan.

Wakil rakyat daerah pemilihan Kutai Kartanegara itu juga mendorong para pemuda memakai produk dalam negeri dan mendukung pengembangan industri lokal.

Terakhir, para generasi muda diminta menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa daerah sebagai warisan leluhur. Para pemuda juga harus menjaga kekayaan budaya asli Indonesia dan menghargai keberagaman yang ada.

"Mari kita jaga warisan luhur itu dengan sikap dan tindakan yang positif," katanya.