Perkuat Sektor Pertanian, Pemkab Kukar Tetapkan Tiga Desa Jadi Lokus Program Pondok Pangan Etam
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 16 Oktober 2023 | 438 views
Tenggarong, Presisi.co - Dalam rangka memperkuat sektor pertanian sekaligus memberantas kemiskinan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggalakkan Program Pondok Pangan Etam (PPE) yang.berfokus pada pengembangan usaha kelompok pertanian skala kecil.
Terbaru, melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar, Pemkab menetapkan tiga desa sebagai Lokasi Fokus (Lokus) PPE. Ketiga desa tersebut kemudian mendapatkan bantuan sarana produksi pertanian (saprodi) dari Disketapang Kukar.
Adapun penyerahan bantuan saprodi tersebut dilakukan diserahkan langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, dalam kegiatan Gerakan Pasar Murah di halaman kantor Bupati Kukar, Senin (16/10/23).
Desa Rapak Lambur menjadi salah satu desa yang menjadi fokus program PPE ini, bersama dengan Kelompok PPE Karya Idaman dari Kelurahan Karya Merdeka Kecamatan Samboja Barat, dan Kelompok PPE Bersinar Desa Loa Janan Ulu Kecamatan Loa Janan.
Untuk diketahui, program ini menyasar beberapa usaha pertanian yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dasa wisma.
Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, menuturkan bahwa bantuan yang diterima berupa saprodi dalam bentuk rumah bibit, bibit, pupuk dan masih banyak lagi. Menurutnya, kelompok PPE sangat terbantu dengan adanya bantuan yang diberikan.
"Desa kami Alhamdulillah jadi lokus dari Dinas Ketahanan Pangan untuk mendapatkan bantuan saprodi tentang Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan (RPBK). Dan kami siap untuk melaksanakan kegiatan yang diamanatkan" kata Yusuf.
Usai menerima bantuan, Yusuf menyebut selanjutnya Disketapang akan mengadakan pelatihan tentang cara menanam dan lain-lain, pada Rabu (18/10) besok.
"Harapan saya semoga nanti kelompok tani ini bisa berkepanjangan dan untuk ke depannya bisa tetap untuk mendapatkan bantuan di tahun depan. Karena saya melihat di kelompok ini semuanya yang terlibat itu ada KWT ada PKK ada ibu rumah tangga yang memang masih di bawah standar." tandasnya. (Adv)