search

Berita

Demokrat cabut dukunganPartai DemokratPKSKoalisi PerubahanAnies Baswedan-Cak IminPilpres 2024

Masih Belum Tentukan Arah Dukungan, PKS Goda Demokrat Kembali ke Koalisi Perubahan: Masa Mau Marahan Terus?

Penulis: Rafika
Sabtu, 16 September 2023 | 803 views
Masih Belum Tentukan Arah Dukungan, PKS Goda Demokrat Kembali ke Koalisi Perubahan: Masa Mau Marahan Terus?
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi. (Sumber: pks.id)

Presisi.co - Usai mencabut dukungannya terhadap Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Partai Demokrat hingga kini masih belum juga menentukan arah dukungannya untuk Pilpres 2024 mendatang.

Menanggapi situasi ini, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengungkapkan pihaknya tengah membangun komunikasi dengan Demokrat agar partai yang dinakhkodai AHY tersebut mau kembali ke Koalisi Perubahan mendukung duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

"Masih semua proses. Kenapa berbuat baik nggak boleh?" kata Aboe di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023), sebagaimana diberitakan jaringan Suara.com.

Menurutnya, rasa marah dan kecewa yang dialami Partai Demokrat tersebut sebaiknya jangan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, ia sangat berharap Demokrat mau kembali ke pelukan Koalisi Perubahan.

"Masa sih mau marah-marahan terus, janganlah emosi itu berkepanjangan," tuturnya. 

Lebih lanjut, ia menyebut komunikasi antara PKS dengan Demokrat masih terus berjalan hingga kini. Aboe mengatakan dua partai ini kerap melakukan berbincang melalui panggilan telepon.

"Jalan (komunikasi). Iya, dong. Telepon-teleponan," ungkapnya. 

Kendati demikian, Aboe menegaskan pihaknya tak akan memaksakan Demokrat untuk kembali ke koalisi dan mendukung Anies Baswedan-Cak Imin di Pilpres 2024. 

"Tapi kita tidak bisa memaksakan. Kalau sudah putus, apa boleh buat, ya, kan," tuturnya.

Demokrat Cabut Dukungan Imbas Merasa Dikhianati

Sebelumnya, Partai Demokrat mengumumkan telah mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan imbas merasa dikhianati atas keputusan sepihak NasDem dan Anies Baswedan yang diam-diam menunjuk Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi cawapres.

Hal itu diputuskan dalam rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat sore (1/9/2023). Agenda itu dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai ketua dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selaku wakil ketua.

"Hasil sidang MTP, pertama partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris MTP Demokrat Andi Mallarangeng dalam konferensi persnya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan selama ini mengusung AHY sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Sementara itu, PKB sendiri tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Cak Imin.

Namun, alih-alih mendeklarasikan AHY sebagai cawapres, justru nama Cak Imin yang dikonfirmasi akan mendampingi Anies. Alhasil, Demokrat pun tak bisa mengelak bahwa langkah ini merupakan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol.

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ungkap Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023), (*)

Editor: Rafika