Satu Panggung Bersama Fadjroel Rahman dan Dayana, Wali Kota Samarinda Andi Harun Puji Pemikiran Jokowi soal IKN Nusantara
Penulis: Redaksi Presisi
Minggu, 03 September 2023 | 1.056 views
Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun memuji langkah Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Termasuk penamaan Nusantara untuk IKN yang dipilih oleh bapak Presiden Jokowi," kata Andi Harun saat menjadi pembicara dalam Dialog Nusantara yang mengusung tema 'IKN Sentrum Peradaban Dunia' di D'Bagios Cafe pada Minggu, 3 September 2023, malam.
Langkah Jokowi terkait pemerataan pembangunan di Indonesia juga tak lepas dari upaya pemerintah untuk mengubah ungkapan 'Jawa Sentris' menjadi 'Indonesia Sentris'.
"Maka itu, pembangunan IKN di masa mendatang harus memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan," sebut Andi Harun dalam acara yang digelar oleh borneomuda.idn itu.
Orang nomor satu di Samarinda ini bahkan sering menyampaikan, pembangunan IKN Nusantara harus benar-benar memperhatikan kondisi yang terjadi di Jakarta saat ini. Menurut data World Population Review, Jakarta terkini berada diperingkat 28 dari 781 kota di dunia dengan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi.
Maka itu, Andi Harun mengingatkan agar pemerintah benar-benar disiplin terhadap rencana superhub ekonomi nasional melalui pembangunan enam klaster. Keenam klaster itu yakni, industri masa depan berbasis energi terbarukan, industri farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata dan pariwisata kebugaran, industri produk kimia, dan juga energi rendah karbon.
Sebelumnya, Duta Besar LBBP RI untuk Kazakhastan dan Tajukistan, Fadjroel Rahman, turut menegaskan bahwa pemindahan IKN ini juga sebagai sebuah sejarah baru bagi Indonesia.
"Selama 78 tahun, Kalimantan menjadi ibu kota. Ini juga kali pertama, investasi yang masuk ke satu daerah dengan nilai Rp 550 Triliun," sebut Fadjroel Rahman.
"Kita sebagai orang Kalimantan tentu merasa bangga," tambahnya.
Lanjut dikatakan eks juru bicara presiden itu, Nusantara dan Astana yang tak lain adalah ibu kota Kazakhastan telah menjadi 'sister city' pertama di dunia.
Untuk diketahui, Kazakhstan melakukan pemindahan ibukota dari Almaty ke Astana pada tahun 1997. Hal ini dilakukan akibat kepadatan Almaty yang juga berfungsi sebagai pusat perdagangan Negeri Asia Tengah itu.
Pada tahun 2019, Presiden negara itu Nursultan Nazabayev merubah nama Astana menggunakan namanya sendiri. Saat ini, Nursultan masih menjadi ibukota Kazakhstan.
Menambahkan, Duta Lingkungan Kazakhstan, Dayana yang juga adalah influencer itu turut berbagi cerita tentang problematika yang terjadi di negaranya. Mulai dari kepadatan penduduk, polusi udara dari kendaraan termasuk juga dengan kemajuan teknologi pasca pemindahan ibu kota negara mereka.
Dayana bahkan telah berkunjung ke Techno House di IKN Nusantara. Ia mengaku terkesima dengan konsep green forest city yang bakal diwujudkan oleh pemerintah. (*)