Penulis: Nelly Agustina
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun sebut akan bentuk Tim Koordinasi Pembangunan Loa Kumbar. Hal ini berdasarkan hasil tinjauan langsung, sehingga memerlukan perbaikan diberbagai sektor, baik pendidikan, ekonomi, pembangunan, juga akses yang sangat jauh.
Desa Loa Kumbar dapat ditempuh melalui darat sekitar satu jam dengan kondisi jalan yang terjal, begitu pun melalui akses sungai yang memiliki jarak tempuh sekitar 20 menit dari pusat Kota Samarinda. Daerah ini merupakan perbatasan Kota Samarinda dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sebagian lahannya dikuasai oleh PT SAMTRACO, sebuah perusahaan kayu yang sempat berjaya pada masanya.
Camat Sungai Kunjang, Dwi Siti Nurbaya mengatakan dalam sambutannya pada tahun 1960 an, daerah tersebut hanya dihuni oleh tiga kepala keluarga. Seiring berjalannya waktu, industri kayu di Kalimantan Timur melonjak tajam dan mulai terjadi transmigrasi, terutama saat dibukanya perusahaan kayu. Kebanyakan, warga di Desa Loa Kumbar berasal dari Pulau Sulawesi dan bekerja di perusahaan kayu tersebut.
Ia jelaskan seiring industri kayu mulai meredup, perusahaan kayu yang memproduksi plywood tersebut mulai meredup. Tersisalah para ex-karyawan yang menetap dan beralih menjadi sektor pertanian. Utamanya memproduksi buah pisang dan di jual ke kota melalui jalur sungai.
“Tinggal sekarang masih banyak yang harus dibereskan dan memerlukan bantuan dari Pemerintah Kota Samarinda,” sebutnya.
Sementara itu, Andi Harun mengatakan terdapat berbagai sektor yang harus segera diselesaikan di Desa Loa Kumbar. Termasuk kemudahan akses, baik pendidikan, ekonomi, pembangunan, ketersediaan air bersih, juga akses penghubung.
Ia menegaskan kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus mengambil bagian dalam melancarkan pembangunan Desa Loa Kumbar. Pihaknya telah membentuk Tim Koordinasi Pembangunan Loa Kumbar yang langsung dipimpin oleh Asisten II Pemkot Samarinda, Sam Saimun. Nantinya, tim ini beranggotakan kepala-kepala OPD, seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2A), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim), dan Perumdam Tirta Kencana.
“Harus sinergis, semua harus mengambil bagian,” tegasnya.
Perlakuan khusus untuk pembangunan di Desa Loa Kumbar, didasarkan pada terlambatnya pembangunan di perbatasan Kota Samarinda. Pada sektor ekonomi yang berkembang di Desa Loa Kumbar, yaitu pertanian. Nantinya akan melakukan pendampingan agar menghasilkan pertanian yang baik dan bukan hanya pada satu tanaman saja, harapannya dapat berkembang sesuai dengan keadaan tanah.
Begitu pun, Ia jelaskan terkait warga akan langsung didampingi oleh Dinas KUKM untuk melakukan peningkatan produk agar lebih menjual. Tujuannya untuk menghasilkan kemandirian ekonomi juga meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain itu, Dishub nantinya akan membantu pengelolaan pelabuhan untuk kemudahan akses Loa Kumbar.
“Pokoknya ini kerja bareng-bareng untuk memberikan dukungan dan support agar terjadi akselerasi pembangunan,” tegasnya.
Andi Harun jelaskan tugas dari Tim Koordinasi Pembangunan Loa Kumbar, harus melakukan analisa yang mendalam terkait kebutuhan Desa Loa Kumbar. Agar menghasilkan program yang matang dan tepat sasaran.
“Tujuannya ya kesejahteraan masyarakat, agar pembangunan setara dan menyeluruh,” pungkasnya. (*)
Editor: Redaksi
