Penulis: Cika
Sangatta, Presisi.co - Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Yan, menyoroti angka stunting di Kutim yang terus meningkat.
Menurutnya, peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim yang cukup besar di setiap tahunnya, tetapi dibarengi dengan peningkatan angka stunting serta tingkat kemiskinan ekstrem, maka akan menciptakan citra buruk terhadap pemerintah.
"Ini yang perlu kita padukan, pendataan dan indikator-indikator, agar pendataan itu tidak amburadul. Saya melihat stunting kita masih sangat tinggi laporannya, sampai tujuan ribuan lebih di Kutim," ucap Yan ketika dirinya ditemui awak media, di Hotel Royal Victoria, Sangatta, Kutim, Rabu (26/07/2023).
Selain itu, Yan Ipul juga tak membantah bahwa masyakat yang dikategorikan miskin masih ada di Kutim. Namun, tidak termasuk ke dalam kategori kemiskinan ekstrem.
"Kalau masyarakat Kutim mengalami miskin ekstrem, itu terlalu saya pikir, dengan APBD Kutim yang sangat besar saat ini," ujarnya.
Politisi dari Partai Gerindra ini turut menyinggung bahwa sebagian masyarakat masih ada yang terlihat enggan mencari pekerjaan dan tidak memaksimalkan peluang yang tersedia, sehingga berakibat pada penurunan pendapatan mereka.
"Kalau di Kutim ini kan, apalagi di daerah-daerah, asal kita mau menanam saja kita pasti berhasil," ungkapnya.
Maka dari itu, Yan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berupaya menurunkan angka stunting dan tingkat kemiskinan ekstrem di Kutim, agar kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Mari kita sama-sama tekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Kutim. Mari kita bantu pemerintah daerah, sesuai visi misi Bupati 'Menata Kutim, Sejahtera Untuk Semua'," pungkasnya.(Adv/L).
Editor: Rafika
