search

Berita

KriminalAnak DPRD Kota Ambon aniaya remajaPenganiayaan

Kronologi Anak Ketua DPRD Ambon yang Diamankan Polisi Akibat Aniaya Remaja Higga Tewas

Penulis: Rafika
Selasa, 01 Agustus 2023 | 1.063 views
Kronologi Anak Ketua DPRD Ambon yang Diamankan Polisi Akibat Aniaya Remaja Higga Tewas
Ilustrasi Garis Polisi. (Sumber: Pexels/Kat Wilcox)

Presisi.co - Polisi mengamankan Abdi Toisuta (25), anak dari Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta, yang melakukan tindak kekerasan kepada remaja berinisial RRS (15) hingga tewas.

Penganiayaan ini berlangsung di Tanah Lapang Kecil (Talake), Kecamatan Nusaniwe, Provinsi Maluku pada hari Minggu (30/07/2023) malam sekitar pukul 21.00 WIT. Korban diduga tewas setelah dipukul sebanyak tiga kali oleh pelaku di bagian kepala.

"Pelaku sudah ditangkap," ujar Kabid Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat dilansir detikSulsel, Selasa (1/8/2023).

Roem mengatakan sejumlah langkah telah diambil penyidik setelah menerima laporan dugaan penganiayaan maut itu. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi.

"Selain pemeriksaan saksi-saksi, korban juga sudah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon," lanjutnya.

Orang Tua Serahkan Sepenuhnya ke Aparat

Orang tua dari AT alias Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta, mengaku prihatin dan menyerahkan sepenuhnya perkara ini kepada pihak yang berwenang.

"Kami turut prihatin atas apa yang terjadi, mewakili keluarga kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses perkara ini kepada aparat penegak hukum," kata Elly dilansir Antara, Selasa (1/8).

Ia juga menyampaikan ucapan belasungkawa dan memohon maaf atas kasus tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya hingga merenggut nyawa korban.

"Atas nama keluarga saya sampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya, dan turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban," kata Elly.

Kronologi Kejadian

Dilansir dari Antara, insiden ini bermula kala korban bersama saksi yang bernama Muhammad Fajri Semarang (16) sedang berboncengan dari Ponerogo menuju rumah saudara mereka di Talake untuk mengembalikan sebuah jaket.

Kepada polisi, saksi Muhammad Fajri menerangkan saat mereka memasuki gapura lorong Masjid Talake, ia dan korban berpapasan dengan pelaku dan hampir menyenggol yang bersangkutan.

Kemudian saksi sempat menengok ke arah belakang dan melihat terduga pelaku sementara berjalan mengejar mereka.

Setelah saksi dan korban tiba di depan rumah saudaranya, korban yang masih menggunakan helm ini duduk di atas sepeda motor, sedangkan saksi telah turun dan langsung berhadapan dengan korban.

Terduga pelaku pun langsung menghampiri mereka dan tanpa bertanya langsung memukul korban dari bagian kepala yang masih menggunakan helm sebanyak satu kali.

AT mengatakan kepada korban dengan dialek Ambon, "Kalo maso (kalau masuk) orang kompleks itu kasih suara abang-abang dong".

Kemudian pelaku kembali memukuli korban dari bagian kepala untuk kedua kalinya, lalu korban mengatakan bahwa mereka mengendarai sepeda motor juga dengan perlahan.

Usai mendengarkan penjelasan korban, terduga pelaku kembali melayangkan pukulan untuk ketiga kalinya ke arah kepala korban dan di saat itu saudara korban keluar dari dalam rumah mengatakan bila terjadi sesuatu maka terduga pelaku bertanggung jawab.

Akibat pemukulan tersebut, korban telah tertunduk di atas sepeda motor sambil meletakkan kepalanya di atas setir motor dalam keadaan pingsan.

Korban kemudian dievakuasi ke dalam rumah saudaranya namun tidak siuman sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Tentara dr. Latumeten Ambon pukul 21.25 WIT, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis pada pukul 21.45 WIT.

Menurut keterangan keluarga, korban juga memiliki penyakit bawaan. (*)

Editor: Rafika