Pemkot Samarinda Berupaya Keras Menghapus Kemiskinan Ekstrem
Penulis: Nelly Agustina
Selasa, 13 Juni 2023 | 1.063 views
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Kota Tepian -sebutan Samarinda dapat terselesaikan paling cepat di akhir Desember 2023.
Dikatakan Sekretaris Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Samarinda Dasmiyah, angka kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda dari 9.032 kepala keluarga (KK) turun di angka 6.900 KK.
“Harapannya per Desember 2023, paling lambat Mei 2024 angka kemiskinan ekstrem akan dihapuskan,” kata Dasmiyah pada Selasa 13, Juni 2023.
Upaya dalam pengentasan kemiskinan kata Dasmiyah melakukan tindakan konvergensi baik OPD dan Swasta, ia mencontohkan pada program Bedah Rumah yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman sebanya 135 rumah
“Termasuk subsidi yang diberi PDAM yaitu memberi subsidi 20 ribu kubik air, minimal keluar dari kemiskinan ekstrem dan naik menjadi taraf kemiskinan biasa,” ungkapnya.
Merujuk pada standar Bank Dunia, standar kemiskinan ekstrem dinilai juga dari pendapatan keluarga yang berada di bawah Rp 326.172 per bulan.
“Jadi jika di atas angka tersebut masuk dalam angka kemiskinan biasa, dan tidak ekstrem lagi” sambungnya.
Terkait itu, pihaknya juga bakal berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dalam hal kesiapan ketersediaan rumah singgah terpadu untuk mengakomodir anak jalanan dan Orang Dengan Gangguan Kejiwaan.
“Karena Kota Samarinda hanya punya satu Rumah Singgah Sehati di Jalan Kesejahteraan, untuk yang terpadu belum ada,” ungkapnya.
Terkait rumah singgah yang ada kata Dasmiyah hanya diperuntukkan untuk orang dewasa, lansia dan orang terlantar, tidak ada yang diperuntukkan khusus anak dan ODGJ.
“Jika terpadu semua PMKS (Pemerlu Kesejahteraan Sosial) akan dilayani,” tambahnya.
Upaya lainnya dalam pengentasan kemiskinan ekstrem kata Dasmiyah adalah dengan mengambil peran perempuan dalam sektor mandiri ekonomi, khususnya pada perempuan yang menjadi kepala keluarga, orangtua tunggal, juga suaminya sakit.
“Nama programnya ialah bantuan wanita rawan sosial dan ekonomi, jadi semua sektor dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan menarik keluarga miskin ekstrem lebih sejahtera,” pungkasnya. (*)