Penulis: Presisi 1
Jakarta, Presisi.co – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan Kalpataru kepada Yayasan Ulin Kutim atas jasa mereka melestarikan lingkungan hidup. Penghargaan ini diserahkan di Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin 5 Juni 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, Armin Nazar menerangkan, penghargaan Kalpataru ini pertama kalinya diemban oleh Yayasan Ulin. Tapi menjadi Kalpataru kedua untuk Kutim. Kalpataru pertama diberikan untuk Kutim atas Hutan Adat Wehea.
Yayasan Ulin yang didirikan sejak tahun 2009 silam ini menurut Armin mendapat Kalpataru lantaran terbukti sangat peduli pada lingkungan hidup. Khususnya ketika memastikan semua spesies muncul alami dengan kehidupan yang berkualitas untuk manusia di luar kawasan lindung melalui konservasi berbasis ilmu pengetahuan dan pemanfaatan berkelanjutan.
“Termasuk buaya badas hitam di perairan Mesangat, Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur,” sebut Armin.
Buaya badas hitam adalah salah satu spesies dalam IUCN daftar merah berstatus critically endangered dan habitatnya di dunia hanya tersisa di Kutim.
“Yayasan Ulin sangat peduli dengan buaya badas hitam sehingga mereka melakukan penyelamatan melalui sosialisasi, sehingga buaya tersebut hingga saat ini masih bertahan hidup di Muara Ancalong. Dengan demikian atas nama DLH Kutim, kami mengucapkan terima kasih,” pungkas Armin. (*)
Editor: Rizki
