Camat Sungai Kunjang Jelaskan Sejumlah Faktor yang Menyebabkan Kasus Stunting di Wilayahnya
Penulis: Nelly Agustina
Rabu, 10 Mei 2023 | 311 views
Samarinda, Presisi.co – Kecamatan Sungai Kunjang dalam rembuk stunting tingkat kecamatan yang dilakukan pada 10 Mei 2023 di Ruang Rapat Kecamatan Sungai Kunjang menemukan 9000 keluarga berpotensi stunting.
“Potensi stunting banyak faktornya ya, jadi belum terdeteksi stunting,” ungkap Camat Sungai Kunjang Dwi Siti Norbayah.
Terkait data yang berasal dari Dinas Sosial Kota Samarinda ini kata Dwi memang data poetnsial, artinya perlu penguatan intervensi semua pihak terlebih yang langsung terjun ke setiap RT seperti Dasa Wisma dan Pekerja Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Sungai pinang.
“Hanya di beberapa kelurahan, yaitu Kelurahan Lok Bahu 2, Kelurahan Karang Anyar 2, Kelurahan Teluk Lerong Ulu 3, jadi totalnya 7 temuan,” ungkapnya.
Terdapat temuan yang mendominasi penyebab stunting kata Dwi di Kecamatan Sungai Kunjang adalah fenomena baby blues dimana hal ini berkaitan dengan kesiapan berkeluarga.
“Akhirnya mengakibatkan orangtua tidak memahami persoalan asupan gizi yang tepat untuk anak,” ungkapnya.
Terlebih kata Dwi potensi pernikahan dini terjadi di daerah perbatasan di perumahan penduduk, usia muda sudah dinikahkan oleh orangtuanya.
“Dampaknya juga menyangkut pada keberlangsungan ekonomi dan kesadaran membawa anak ke posyandu,” ungkapnya.
Terkait kunjungan posyandu yang harusnya targetnya 70 persen kunjungan, kata Dwi kunjungan posyandu hanya mencapai 45 persen saja.
“Jadi, kami libatkan bhabinsa dan bhabinkamtibmas untuk bisa mengajak warga yang memiliki anak atau dalam keadaan hamil datang ke posyandu,” ungkapnya.
Usulan yang dihasilkan dalam rembuk stunting kata Dwi diantaranya adalah memaksimalkan sosialisasi dan dana probebaya sebagai stimulan untuk memprioritaskan penurunan angka stunting.
“Jangan lupa juga untuk menggalakkan anak datang ke posyandu pemberian imunisasi dasar dan vitamin A, begitu juga remaja yang diberikan tablet penambah darah,” ungkapnya.
Harapannya kata Dwi Kota Samarinda harus mencapai target zero stunting untuk masa depan generasi kedepannya.
“Kita harus saling kerjasama untuk mewujudkan zero stunting dan lebih giat lagi lakukan sosialisasi tentang kesiapan memiliki anak, faktor penyebab stunting, juga tentang makan bergizi,” pungkasnya. (*)