Plt Bupati Bogor Sebut Berani Injak Al Quran, Saat Sudah Viral: Saya Khilaf
Penulis: Presisi 1
Rabu, 01 Maret 2023 | 6.168 views
Presisi.co - Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku berani menginjak Al Quran, kitab suci yang sangat dijunjung tinggi oleh umat Islam. Pernyataan itu disampaikan Iwan Setiawan di hadapan wartawan pada Selasa 21 Februari 2023.
"Gini, kalau ngomong jual beli jabatan saya ngomongnya sambil nginjek Qur'an, wani (berani)," kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada wartawan, Selasa 21 Februari 2023 yang dilansir Suara.com, jaringan Presisi.co.
Saat itu, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menegaskan tak ada jual beli jabatan di Pemkab Bogor. Pernyataan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan yang menyebut berani injak Al Quran itu langsung viral. Senin 27 Februari 2023 lalu, Iwan Setiawan buru-buru mengklarifikasi atas pernyataannya yang menyebut berani menginjak Al Quran.
"Mohon maaf kalimat itu yang keluar, itu untuk menegaskan. Manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat Muslim saya mohon maaf jika merasa terganggu," kata Iwan Setiawan, Senin (27/2/2023).
Iwan Setiawan menegaskan, tak bermaksud benar-benar menginjak Al Quran. Iwan Setiawan mengaku dibesarkan di lingkungan Pesantren Nurul Haq Cisarua.
"Sebagai Muslim, karena imam saya Al Quran, saya menjunjung betapa tingginya Al-Quran, saya sampai sumpah demi Allah, demi Rasulullah, demi Al-Quran. Tapi memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf," urai Iwan Setiawan.
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku keliru mengucapkan kalimat mengenai berani injak Al Quran saat selepas mengikuti peringatan 1 abad Harlah NU dan Konferensi MWC NU Cigombong pada hari Selasa, 21 Februari 2023.
"Ada doorstop dan saya pikir selesai karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil, jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan," terang Iwan Setiawan. (*)