Berbagai Upaya Pemerintah dan Ledekan Sang Pembobol Data
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 16 September 2022 | 802 views
Presisi.co – Pemerintah kini sedang gencar-gencarnya memburu Bjorka karena meretas sederet data. Mulai dari pembentukan tim hingga penangkapan seorang pemuda, berbagai upaya telah dikerahkan pemerintah. Namun, sosok Bjorka hingga saat ini urung ditemukan. Berujung diledek pula.
Publik gempar karena sejumlah data sensitif dibongkar dan dijual Bjorka. Beberapa diantaranya seperti 1,3 Miliar data Nomor SIM, 150 juta data penduduk di Komisi Pemilihan Umum, dokumen kepresidenan, hingga informasi dalang pembunuhan Aktivis HAM, Munir Said Thalib.
Tidak tanggung-tanggung, sejumlah data pejabat publik juga dibocorkan oleh peretas tersebut. Salah duanya, seperti informasi Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate, dan keterangan vaksin Luhut Binsar Panjaitan.
Menindaklanjuti gelombang serangan yang dilakukan Bjorka, Presiden Jokowi bergegas membentuk sebuah Tim Khusus (Timsus) bernama emergency response team. Tim itu dibentuk dalam rapat internal yang dipimpin Presiden Jokowi, Senin, 12 September silam di Jakarta. Beranggotakan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, menyusul Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pada Rabu, 14 September 2022, tim disebut telah mengantongi identitas hacker tersebut. Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Mahfud MD, mengklaim BIN dan Polri, berhasil mengidentifikasi identitas Bjorka.
"Kami terus menyelidiki karena sampai sekarang ini gambaran pelakunya sudah teridentifikasi baik oleh BIN dan Polri," kata Mahfud MD, Rabu 14 September 2022, dikuti dari Suara.com, jejaring Presisi.co.
Keesokan harinya, pada Kamis, 15 September silam. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, mengumumkan kepolisian telah menangkap seorang pemuda asal Madiun, MAH, 21 tahun, yang diduga sebagai Bjorka.
Kepada sejumlah awak media, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, menjelaskan MAH tengah diamankan didalami keterlibatannya perihak kasus peretasan Bjorka.
"Yang baru saya dapat informasi kan yang ada di Jawa Timur (Madiun, red) saja yang masih didalami, satu orang saja yang masih didalami," ucapnya.
Kendati demikian, sebuah video yang viral menunjukkan bahwa ibunda MAH, Prihatin, meyakini kepolisian salah tangkap.
MAH, yang bernama lengkap Muhammad Agung Hidayatulloh, berasal Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Ia sehari-hari bekerja sebagai pedagang es. Prihatin mengatakan, anaknya tidak memiliki komputer ataupun koneksi internet yang memadai.
Usai kabar penangkapan salah seorang pemuda yang diduga sebagai dirinya di Madiun. Bjorka ternyata masih aktif di jagatmaya dan mengejek upaya pemerintah. Menurutnya, informasi penangkapan itu salah. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh akun Dark Tracer, yang membeberkan informasi palsu terkait keberadaannya.
"Mungkin anak ini sekarang sudah ditangkap dan diintrogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Darktracer, ini adalah dosamu memberikan informasi salah kepada sekelompok idiot," tulis Bjorka via Telegram.
Tidak berhenti di situ, Bjorka bahkan mewanti-wanti masyarakat bahwa nasib buruk yang akan menimpa Menkominfo hanya tinggal menunggu waktu. Sebelum mengakhiri pesannya, ia bahkan menebak sebentar lagi sang menteri sebentar lagi bakal dipecat Presiden Jokowi.
"Bagus, Pak Presiden. Pastikan penggantinya adalah orang yang mengerti teknologi, dan bukan dari partai, politisi, atau tentara, karena semuanya akan jadi tidak berarti," pungkasnya. (*)