Bisa Jadi Produsen Utama, Hasil Produksi Karet Kaltim Capai 73.091 Ton
Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 30 Juli 2022 | 1.122 views
Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pemasaran bahan olah karet rakyat (bokar) pada Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC). Monev itu sebagai salah satu upaya terus meningkatkan kualitas karet di Benua Etam.
Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmad didampingi Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Siti Juriah mengatakan, dari hasil movev itu diketahui bahwa PT MKC belum secara rutin melakukan pelaporan pembelian bokar seluruh pemasok. Termasuk tentang kadar karet kering (K3) dan jumlah tonase.
Serta pelaporan data-data lain terkait produk bokar ke Disbun Kaltim dan dinas yang membidangi perkebunan di kabupaten/kota se-Kaltim. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 98 Tahun 2013 Pasal 40 tentang Perizinan Usaha Perkebunan. Perlu adanya sinkronisasi dan koordinasi antara Dinas Perkebunan dan pihak PT MKC terkait pembinaan UPPB dan kelompok tani.
“Saat ini, belum ada standar operasional prosedur penanganan panen dan setelah panen di UPPB dan gapoktan. Sehingga, perlu penguatan kelembagaan UPPB yang lebih optimal,” Kamis (28/7).
Disbun Kaltim memberikan saran tindak lanjut kepada PT MKC, agar melaporkan hasil pembelian bokar seluruh pemasok tentang kadar karet kering dan jumlah tonase. Serta data-data terkait produk bokar ke Disbun per enam bulan. Sehingga, ada prosedur yang harus dipenuhi. Sebab, karet menjadi salah satu komoditas masa depan daerah ini.
Disbun Kaltim juga terus berupaya mendorong para petani meningkatkan peranan dan daya saing komoditas karet. Di antaranya, melakukan perbaikan mutu bahan olah karet melalui inovasi gerakan bersama rakyat dalam mengelola bahan olahan karet yang berkualitas atau biasa disebut Gebrak Bokar Bersih, sebagai program peningkatan komoditas pascapanen.
Inovasi Gebrak Bokar Bersih merupakan inovasi yang menghasilkan solusi menyeluruh mengenai budi daya karet di Kaltim. Inovasi itu sangat inovatif karena idenya muncul justru saat krisis kualitas karet dan rendahnya harga jual karet.
Solusi yang ditawarkan juga membawa dampak yang sangat luas karena membuat budi daya karet kini bisa ditangani mulai produksi getah karet, pengolahan menjadi bahan olahan karet bersih hingga pemasarannya.
Semua prosesnya melibatkan kelompok tani karet langsung dengan pihak pabrik pengolahannya. Inovasi itu juga memberikan nilai tambah. Di mana telah terjadi perubahan pola pikir para petani dalam mengelola hasil panen karet, menjadi bokar bersih yang berkualitas sesuai standar yang telah ditetapkan.
“Tahun ini, produksi karet Kaltim sekitar 73.091 ton. Dengan produksi itu seharusnya Kaltim sudah bisa (Zk/adv/diskominfokaltim)