search

Advetorial

DLH KaltimPemprov Kaltim

Pengolahan Sampah di Kaltim Usung Konsep Circular Economy, Begini Penjelasannya

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 12 April 2022 | 584 views
Pengolahan Sampah di Kaltim Usung Konsep Circular Economy, Begini Penjelasannya
Suasana di salah satu tempat pembuangan sampah di Kota Samarinda. (Jery Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui dinas lingkungan hidup (DLH), terus berupaya mengatasi persoalan sampah yang hingga kini dihadapi oleh masyarakat di Benua Etam.

Teranyar, DLH Kaltim menghadirikan PT. Abadan Nusantara Internasional (Banana & Partners), perusahaan yang berfokus pada pengelolaan limbah dan energi terbarukan. Kehadiran PT. Abadan Nusantara Internasional ini, adalah bagian dari upaya pengolahan sampah menggunakan konsep Circular Economy sehingga proses pemberdayaan masyarakat  berjalan secara berkelanjutan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Noor Utami menyebut,  Indonesia dan lebih khususnya Kalimantan Timur terus berjibaku melawan ancaman limbah terhadap lingkungan serta ketergantungan terhadap energi fosil dalam menjalankan kegiatannya.

Tami, sapaannya menyatakan bahwa permasalahan persampahan merupakan permasalahan yang krusial, berbagai penanganan telah dan sedang dilakukan untuk menyelesaikannya, dan teknologi pengolahan yang sampaikan oleh PT. Abadan Nusantara Internasional ini merupakan salah satu solusi yang sangat baik dalam mendukung upaya Kaltim Bersih Sampah 2025.

"Untuk itu maka konsep yang dihadirkan oleh PT. Abadan Nusantara Internasional merupakan salah satu solusi yang layak untuk dipertimbangkan," kata Noor Utami pada Selasa, 12 April 2022.

Menambahkan, Presiden Direktur Herry Wijaya yang hadir secara luring di Ruang Rapat Adipura, PT. Abadan Nusantara Internasional memaparkan bahwa prinsip kerja pengolahan sampah yang mereka lakukan adalah merubah sampah rumah tangga maupun sampah plastik menjadi biodiesel, dengan menggunakan konsep Circular Economy sehingga proses tersebut melibatkan pemberdayaan masyarakat yang bisa berjalan secara berkelanjutan.

PT. Abadan Nusantara Internasional dikatakan Herry memiliki pusat pengolahan sampah dan produksi berbagai produk seperti material komposit dan energi terbarukan yang disebut Pandora, yang mampu mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel sebesar 400 liter per hari dan plastik sebesar 3 ton per hari.

"Dimana dalan satu Pandora ini terdapat beberpa teknologi diantaranya mesin plastik, mesin Fame, dan carbonizer yang dapat memproduksi Fame, biochar/arang, disinfektan, plastik press dan plastik cacah," pungkasnya. (*)

Editor: Yusuf