Kaltim Punya Modal Besar di Sektor Ekraf, Hetifah Minta EO Jeli Melihat Peluang
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 18 Mei 2022 | 1.322 views
Samarinda, Presisi.co - Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Hetifah Sjaifudian bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan Workshop Optimalisasi Peran EO untuk Mendukung Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Bumi Etam, di Swiss-Belhotel pada Selasa (17/5/2022).
Sebanyak 55 Event Organizer se-Kaltim hadir dalam gelaran yang menghadirkan beberapa narasumber salah satunya Dharma Nababan Direktur Pusat Studi Indonesia Cerdas.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menjelaskan potensi parawisata dan ekonomi kreatif di Kaltim sangat besar, apalagi dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Market Kaltim untuk mengadakan event juga masih sangat luas, mulai dari kuliner, fashion, rapat kantor, bahkan sampai acara olahraga.
Untuk itu Hetifah mengatakan para pengusaha MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dan EO Kaltim harus dapat menangkap geliat ini. MICE dan EO serta Parekraf menurutnya juga harus berjalan beriringan dan saling melengkapi. EO mempromosikan parekraf, dan parekraf dapat menjadi ladang event bagi EO.
"Media juga bagian penting mendorong geliat ini. EO itu bukan hanya pelaksana tapi harus jadi kreator," jelas Politisi Golkar tersebut.
Lebih lanjut Hetifah mengatakan, para EO harus mampu menciptakan gelaran yang dapat menarik perhatian dan tentunya memberi nilai tambah kepada ekonomi Kaltim. Beberapa event di Kaltim sebutnya mendulang pemasukan luar biasa, yang menunjukkan potensi market masih luas. Contohnya acara Etam Festival 2021 yang digelar beberapa bulan lalu yang menembus transaksi Rp 5 Milyar, dengan rata-rat kunjungan 3-5 ribu dan weekend mencapai 8-10 ribu pengunjung.
"Banyak yang orisinil di Kaltim, bukan cuma alam, budaya. Kita harus menciptakan sesuatu yang harus ada kekuatan daerahnya. Bisa aja ada fashion show di hutan. Termasuk mengeksplor sport tourism. Ini semua dapat menarik tidak hanya nasional tapi juga internasional," pungkasnya. (*)