search

Rukyatul HilalMenara Asmaul HusnaAwal Ramadan 1443 HKementerian AgamaIslamic Center Samarinda

Hilal Tak Terlihat di Samarinda, Awal Ramadan 1443 Hijriah Tunggu Putusan Kementerian Agama

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 01 April 2022 | 1.581 views
Hilal Tak Terlihat di Samarinda, Awal Ramadan 1443 Hijriah Tunggu Putusan Kementerian Agama
Kemenag Kaltim saat menggelar Rukyatul Hilal di Menara Asmaul Husna Islamic Center Samarinda. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur (Kemenag Kaltim) Masrawan mengabarkan jika hilal penentu awal Ramadan 1443 Hijriah belum terlihat dari Kota Samarinda hingga usai ibadah salat Magrib pada Jumat 1, April 2022. 

"Ternyata di Samarinda tidak bisa terlihat, oleh itu kita mengikuti dari Pemerintah Kemenag Pusat. Kita ikuti saja apakah hari Sabtu atau Minggu," ujarnya setelah Kemenag Kaltim menggelar Rukyatul Hilal di Menara Asmaul Husna Islamic Center Samarinda.

Dengan demikian, Masrawan sampaikan jika pihaknya akan menunggu hasil sidang isbat di Kementerian Agama. 

 

Diketahui, kegiatan Rukyatul Hilal selalu digelar di Kota Samarinda setiap tahunnya.

"Kalau kami dari Kanwil Kemenag Kaltim di setiap tahun pasti menyiapkan alat untuk melihat Rukyatul Hilal ini," sebutnya.

Ia merinci, ada beberapa hal yang menjadi tujuan dilaksanakan Rukyatul Hilal pada hari ini.

Pertama, Rukyat merupakan kegiatan ibadah sebagai bentuk perintah Rasulullah SAW, sebagaimana hadisnya "Berpuasalah kamu karena melihat bulan dan berbukalah karena melihat bulan"

"Semoga kegiatan ini bernilai ibadah," ucapnya.

Kedua, kegiatan ini merupakan instruksi dari Kementerian Agama agar Kakanwil ataupun Kemenang Kabupaten/Kota harus melakukan Rukyatul Hilal setiap awal Ramadan.

Ketiga kegiatan ini akan dilaporkan, kepada Kemenag sebagai bahan pertimbangan sidang isbad penentuan awal Ramadhan 1443 H.

"Setelah kami memantau kurang lebih setengah jam, harus segera dilaporkan ke Jakarta," sebutnya.

Keempat, sarana membangun kebersamaan dan kesepahaman, atas pemerintah, organisasi masyarakat (Ormas) dan lainnya.

"Karna itu kami memohon masyarakat umat Islam menerima sidang isbad nantinya," jelasnya. (*)

Editor: Yusuf