Dari Hackathon 3.0, Wali Kota Andi Harun Ingin Cetak 10 Ribu Wirausaha Baru di Samarinda
Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 04 Desember 2021 | 1.467 views
Samarinda, Presisi.co - Upaya menciptakan 10.000 wirausaha baru, Pemerintah Kota Samarinda menggelar seminar dengan ragam tema pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hingga upaya pengendalian inflasi daerah.
Seminar tersebut digelar di Ballroom Swiss-Belhotel Samarinda pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Salah satu agenda utama seminar ialah melanjutkan Hackathon 3.0 yang telah bergulir sebelumnya. Sebuah kompetisi bagi pelaku usaha rintisan atau Start Up di Samarinda yang mengembangkan setidaknya salah satu dari empat bidang. Di antaranya pembuatan aplikasi, pengembangan permainan (game), kuliner, hingga bidang fashion.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyebut, Hackathon 3.0 bertujuan meningkatkan iklim kompetisi wirausaha baru di Kota Tepian. Ia menyebut, UMKM atau Start Up di Samarinda bisa terus berdaya saing di tengah arus digitalisasi saat ini.
"Dengan adanya kompetisi Start Up, diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas UMKM di Samarinda," ungkap Andi Harun kepada awak media usai seminar.
Sementara itu, dalam Demo Day Hackathon 3.0 yang digelar sejak pagi tadi itu terdapat 10 peserta yang lolos dari tahap sebelumnya. Masing-masing peserta diberi waktu 5 menit untuk mempresentasikan produk usahanya di hadapan para juri.
Dari presentasi tersebut, terdapat 4 peserta Hackathon 3.0 yang mendapatkan juara. Juara I dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 12.500.000, Juara II Rp 10.000.000, Juara III Rp 7.500.000, dan satu Juara Kategori Khusus sebesar Rp 7.500.000.
Ketua Tim EmpekempekQan peraih Juara I Hackathon 3.0, Jepi menyatakan pihaknya akan terus melakukan perbaikan, utamanya terhadap alat-alat produksi. Selain itu akan turut menambah varian rasa empek-empek yang bernuansa khas Benua Etam.
Jepi mengatakan, bahan empek-empek produknya juga akan menggunakan ikan Haruan atau Gabus yang banyak ditemui di Kaltim.
"Meski pakai ikan Haruan, kami akan buat empek-empek tapi amisnya itu hilang, sehingga punya cirinya khas sendiri," ujarnya kepada Presisi.co.
Disinggung terkait pemengembangan produk melalui digital, Jepi menyebutkan bahwa saat ini pihaknya menggunakan sistem Omnichannel sampai M-Banking dan E-Banking. Kemudian memanfaatkan M-commerce dan E-commerce, sosial media, dan menyediakan produk usaha kepada beberapa mitra yang ada di Samarinda.
"Untuk sementara kita masih bermitra dengan swalayan lokal, mungkin nanti akan mitra swalayan nasional, tinggal tunggu waktunya launching," imbuhnya.
Sementara salah satu peserta yang meraih juara III Hackathon 3.0 dalam pengembangan aplikasi kurir, Chief Executive Officer (CEO) Go-wal, Kiki menuturkan pihaknya telah mengikuti beberapa tahapan kompetisi yang pendaftarannya dibuka sejak 6 Oktober 2021 lalu itu.
"Mengikuti mulai dari Pitching offline, setelah seleksi dari sekian puluh peserta yang daftar, alhamdulillah Go-wal masuk. Kemudian pitching offline di Comand Center (Balai Kota) pekan lalu, kemudian Coaching online via zoom dua kali. Itu kami lewati," ujarnya saat dikonfirmasi.
Kiky menjelaskan, presentasi yang dilakukan olehnya berjalan cukup lancar. Pihaknya mendapat beragam masukan-masukan dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan wakilnya Rusmadi, untuk terus mengembangkan aplikasi Go-wal.
"Bisnis ini masih rintisan dan dalam waktu dekat insyallah bisa launching. Pesan dari pak wali agar bisa melakukan sekarang dan jangan ditunda-tunda lagi. Bisa terus dikembangkan lagi," pungkasnya. (*)