search

Daerah

Raden Wildan Budhi PrasetyoTenaga Kesehatan di PedalamanNakes Honorer di Desa EnggelamPemkab Kukar

Nasib Nakes Honorer di Pedalaman Kukar, Jualan Bakso untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup

Penulis: Naldi Ghifari
Sabtu, 14 Agustus 2021 | 1.440 views
Nasib Nakes Honorer di Pedalaman Kukar, Jualan Bakso untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup
Raden Wildan Budhi Prasetyo saat bertugas. (dokumentasi pribadi)

Tenggarong, Presisi.co – Menjadi garda terdepan memerangi Covid-19, profesi tenaga kesehatan saat ini memiliki beban yang sangat berat. Apalagi mereka yang ditugaskan di pedalaman. Seperti Raden Wildan Budhi Prasetyo, yang ditempatkan di Puskesmas Pembantu Desa Enggelam dengan status honorer.

Risiko turut terpapar Covid-19 dan gaji yang kecil dengan biaya hidup mahal di desa yang tidak ada sinyal telepon tentu harus diterima Wildan. Namun ia tetap menjalankan profesi ini dengan ikhlas sejak 2016 lalu. “Biaya hidup di sini tinggi. Harga tabung gas 3 kilogram mencapai Rp 50 ribu,” ungkap Wildan kepada Presisi.co.

Meski demikian, ia tetap bersyukur. Masyarakat setempat sangat perhatian padanya. Wildan sering diberi beras, nanas, dan singkong. Itu pula yang membuatnya betah di Desa Enggelam. Namun itu tidak cukup. Untuk menambah penghasilan, ia bersama istri berjualan bakso, gado-gado, dan pentol ayam.

Salah satu penyebab biaya hidup di sana mahal karena belum meratanya pembangunan. Akses jalan dan sinyal telepon menjadi isu utama di Desa Enggelam. Ia berharap Pemkab Kukar segera membangun infrastruktur yang memadai.

Ia mengakui menjadi tenaga kesehatan honorer di pedalaman tidaklah mudah. Namun, ia berpesan kepada sesama tenaga kesehatan yang ditempatkan di pedalaman, tetap semangat dan jangan putus asa. “Di mana pun ditugaskan, jangan mengeluh. Masyarakat sangat membutuhkan kita (tenaga kesehatan),” urai Wildan. (*)

Editor: Rizki