Balikpapan Akan Tambah RSUD, Pembangunan Dimulai Tahun Depan
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Rabu, 28 Juli 2021 | 845 views
Balikpapan, Presisi.co - Rencana penambahan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Balikpapan mulai dibahas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bersama dengan Komisi IV DPRD Balikpapan, Selasa, 27 Juli 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut ada dua lokasi yang akan dijadikan sebagai RSUD, yaitu Rumah Sakit Sayang Ibu yang berlokasi di Balikpapan Barat dan Puskesmas Lamaru yang berlokasi di Balikpapan Timur.
Rencananya, pembangunan kedua lokasi tersebut akan dijadikan sebagai RSUD dimulai pada tahun depan dengan harapan bisa membantu pelayanan kesehatan di Balikpapan untuk semua jenis penyakit.
“Selama ini kita tahunya kalau Rumah Sakit Sayang Ibu ini tipe khusus, dengan fokus hanya untuk perawatan ibu dan anak, jadi kami merubah statusnya menjadi RSUD Tipe C,” jelasnya.
Rencananya, Rumah Sakit Sayang Ibu ini akan dibangun sebagai gedung baru yang memiliki kapasitas hingga lebih dar 100 tempat tidur, termasuk ruang isolasi untuk penyakit menular infeksi yang khusus seperti Covid-19 atau HIV.
Sementara untuk Puskesmas Lamaru, rencananya akan dijadikan RSUD Tipe D dengan pertimbangan kondisi fasilitas kesehatan yang masuk ke dalam kategori baik dan luas.
“Jadi untuk Puskesmas Lamaru itu nanti dipindahkan lagi, dicarikan tempat karena memang harus ada puskesmas. Karena memang harus ada puskesmas. Puskesmas kan bekerja di area promosi preventif, kekuatannya di situ,” urainya.
Diperkirakan, butuh anggaran hingga Rp 160 miliar untuk membangun kedua rumah sakit ini. “Namun di tahun depan dianggarkan dulu Rp 50 miliar,” ujarnya.
Di sisi lain, wanita yang akrab disapa Dio ini menyebut akan memprioritaskan pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu yang nantinya akan menjadi RSUD Tipe C. Sementara untuk Puskesmas Lamaru yang akan jadi RSUD Tipe D menyusul di kemudian hari. “Pembangunan tidak bisa langsung dua. kan membangun rumah sakit itu ada tahapannya, ada studi kelayikan, ada DED, baru bisa membangun,” imbuhnya. (*) Editor: Rizki