search

Advetorial

Distanak KukarPemkab KukarEmbung Air Persawahan

6 Kecamatan Jadi Prioritas Pembangunan Embung Air Tahun 2022

Penulis: Naldi Ghifari
Rabu, 14 Juli 2021 | 1.231 views
6 Kecamatan Jadi Prioritas Pembangunan Embung Air Tahun 2022
Kepala Distanak Kukar, Sutikno (istimewa).

Tenggarong, Presisi.co - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berusaha meningkatkan produksi padi di Kukar. Salah satunya dengan terus melakukan infrastruktur penunjang pertanian di Kukar. Terlebih pengembangan sistem pertanian di Kukar menjadi fokus Bupati Kukar dalam visi misinya.

Setidaknya, Distanak Kukar menargetkan akan membangun sebanyak 120 embung air pertanian. Karena diketahui pembangunan embung ini menjadi bagian penunjang penting bagi para petani. Terutama disaat memasuki musim kemarau, sehingga perlu memastikan ketersediaan air tetap tersedia.

"Jadi embung ini penting sekali untuk mengatasi kekurangan air pada saat kurang hujan. Embung juga bisa meningkatkan indeks per tanam dalam 1 tahun 3 kali tanam," jelas Sutikno belum lama ini.

Untuk saat ini, baru enam kecamatan yang jadi prioritas target pembangunan embung air. Seperti Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Marangkayu. Dikarenakan memang potensi-potensi pertanian sangat besar di enam kecamatan itu.

Diperkirakan sebesar Rp 7 miliar yang akan digelontorkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar. Terkait realisasinya, akan dimulai pada awal 2022 mendatang. Dengan secara bertahap membangun 14 embung terlebih dahulu.

"Tahun 2022 lebih difokuskan pada kawasan padi sawah di Desa Manunggal Daya Kecamatan Sebulu dan Desa Cipari Makmur, Sidomukti, serta Desa Panca Jaya yang ada di Kecamatan Muara Kaman," tambah Sutikno.

Ia menjelaskan, dari target 120 pembangunan embung di Kukar, sudah ada 100 embung yang masuk dalam proses verifikasi sebagai calon lokasi untuk pembangunannya. Sedangkan 20 embung, akan digarap oleh Dinas Perkebunan Kukar.

Calon lokasi untuk pembangunan embung itu pun sudah memenuhi syarat. Namun yang menjadi kendala, ada beberapa pemilik lahan yang masih belum bersedia untuk menghibahkan lahannya. Padahal menurut Sutikno, pembangunan embung ini untuk dimanfaatkan secara bersama.

"Dalam program ini, kelompok tani juga terlibat dalam penyediaan lahan. Jadi satu embung itu untuk satu kelompok tani, jadi total 100 kelompok tani," tutup Sutikno. (*)

Editor: Yusuf