Bantuan Pemkot Balikpapan Tak Cukup, Warga RT 9 Graha Indah Sumbangan untuk yang Isolasi Mandiri
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Senin, 19 Juli 2021 | 951 views
Balikpapan, Presisi.co – Saat ini, Balikpapan dalam kondisi zona merah hingga diterapkan PPKM Darurat seperti di Jawa dan Bali. Salah satunya RT 9, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara yang ditetapkan zona merah. Setiap hari, Satgas Covid-19 RT 9 Graha Indah terus membantu memenuhi kebutuhan warga yang sedang isolasi mandiri.
Ketua Satgas Covid-19 RT 9, Muslimin menyebutkan, mereka memiliki beberapa tugas pokok. Antara lain adalah memberikan bantuan kepada warga yang isolasi mandiri baik berupa makanan maupun obat-obatan, memberikan edukasi dan pemahaman terhadap warga, mendata warga yang terpapar Covid-19, melakukan sterilisasi fasilitas umum, dan berkoordinasi dengan puskesmas serta kelurahan setempat.
Di RT 9 Graha Indah terdapat sekitar sembilan rumah dengan total warga yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 16 orang dan dua orang tengah dirawat di rumah sakit. Dengan banyaknya masyarakat yang sedang isolasi mandiri, tentu tidak mudah bagi Satgas Covid-19 RT 9 memenuhi kebutuhan sehari-hari warga. Muslimin sudah melakukan sesuai dengan arahan Pemkot Balikpapan. "Dari segi makanan, kami beri sembako. Nilainya antara Rp 150-200 ribu. Tapi bisa saja ditambah sambil melihat kondisi," kata Muslimin, Senin 19 Juli 2021.
Tidak hanya sembako, Satgas Covid-19 RT 9 Graha Indah juga memberikan bantuan dalam bentuk makanan siap saji. "Ini dikhususkan jika di rumah itu tidak ada yang bisa memasak," ungkapnya.
Satgas Covid-19 RT 9 juga membantu warga yang membutuhkan obat-obatan dengan membelikan di apotek atau klinik terdekat.
Untuk sumber dana, Muslimin mengaku bantuan Rp 750 ribu dari pemkot Balikpapan tidak cukup. Sehingga ia berinisiatif meminta sumbangan dari warga RT 9 Graha Indah. "Biasanya itu dikoordinasikan oleh dasawisma," terangnya.
Bahkan, terdapat warga RT 9 Graha Indah yang menjual baju-baju bekas layak pakai untuk membantu pendanaan kebutuhan warga yang tengah isolasi mandiri.
Namun, tidak dimungkiri masih ada warga yang takut ketika terdapat tetangga yang dinyatakan positif Covid-19. Menanggapi hal itu, Muslimin dan tim tak lelah mengedukasi agar warga yang isolasi mandiri tidak merasa dikucilkan. "Yang warga isolasi mandiri juga kami edukasi agar jangan sampai keluar rumah," imbuhnya.
Di sisi lain, Muslimin sering takut karena harus mengurus warga yang isolasi mandiri. "Tapi selama kita betul-betul menerapkan protokol kesehatan, Insya Allah tidak akan terpapar," imbuhnya. (*)