Penulis: Nur Rizna Feramerina
Balikpapan, Presisi.co - Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto memaparkan beberapa alternatif cara penanganan Waduk Telaga Sari. Salah satunya membuat lapisan kedap di bawah bangunan pelimpah. Atau melapisi genangan dengan lapisan kedap.
Lapisan kedap yang dimaksud bisa menggunakan tanah liat atau dengan menggunakan geotekstil. Namun, keputusan penggunaan alternatif ini setelah ada hasil investigasi dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan. "Hasil investigasi itu pasti kami diskusikan bersama untuk mengambil solusi. Dari alternatif tersebut biar DPU yang memutuskan," ujarnya.
Fenomena mengeringnya waduk ini disebutkan Harya merupakan hal yang biasa terjadi. Dinas PU tengah menginvestigasi dan melapor kepada BWS mengenai investigasi ini. Dugaan awal penyebab surutnya air waduk adalah adanya rembesan di bawah waduk. "Aliran air merembes lewat bawah membawa butiran-butiran tanah yang ada. Muncul kayak ada gelembung-gelembung, istilah teknisnya boiling. Kalau proses merembes di bawah itu namanya piping," urai Harya.
Tak dimungkiri Harya, penanganan waduk ini diharapkan tetap murah namun efektif karena menyangkut anggaran. "Kalau bisa lebih murah, kenapa harus cari yang mahal," sebutnya.
Untuk sementara, Waduk Telaga Sari tidak menampung air. Ini untuk mengantisipasi risiko lebih besar. Pintu air pun dibuka. "Kalau ditahan, risiko akan lebih besar. Nanti semakin rembes dan terusan di bawah bisa runtuh. Lebih berbahaya," imbuhnya. (*)
Editor: Rizki
