Penulis: Nur Rizna Feramerina
Balikpapan, Presisi.co – Lebaran sudah di depan mata. Namun masyarakat masih menanti kepastian apakah boleh salat ied berjamaah di lapangan terbuka, atau hanya di rumah seperti tahun lalu.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan ada tiga kemungkinan kebijakan terkait salat ied. Pertama, Rizal masih mengevaluasi perkembangan kasus Covid-19 di Balikpapan. Jika tren cenderung naik, maka sudah dipastikan salat ied dilaksanakan di rumah seperti imbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kedua, kemungkinan salat ied hanya bisa di masjid, bukan di Lapangan Merdeka. Tapi tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kemungkinan ketiga, salat ied hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki. Sedangkan wanita dan anak-anak dianjurkan melakukannya di rumah.
Namun, lanjut Rizal, tidak menutup kemungkinan juga jika tren kasus cenderung stabil, maka salat ied dilaksanakan seperti biasa tapi dengan pembatasan seperti saat ini.
"Kalau stabil saja, pembatasan seperti sekarang yakni kapasitas 50 persen. Tapi kita lihat perkembangan di minggu terakhir Ramadan," ujar Rizal.
Mantan wartawan itu menegaskan, jika pada minggu terakhir Ramadan terdapat RT yang zona oranye maupun merah, dapat dipastikan pelaksanaan salat ied hanya boleh dilakukan di rumah.
Sebelumnya, Pemkot Balikpapan berencana melaksanakan rapid test antigen kepada seluruh pengurus masjid tiga hari sebelum Idulfitri di Balikpapan Islamic Center. (*)
Editor: Rizki
