search

Advetorial

DPRD Kukar

Wakil Ketua DPRD Kukar Harap Penanganan Pasien Covid-19 Lebih Maksimal

Penulis: Rian
Rabu, 25 November 2020 | 613 views
Wakil Ketua DPRD Kukar Harap Penanganan Pasien Covid-19 Lebih Maksimal

Tenggarong, Presisi.co- Wakil Ketua III DPRD Kutai Kartanegara(Kukar) Siswo Cahyono sampaikan masukan untuk manajemen RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang, dalam hal penaganan pasien terkomfirmasi positif Covid-19. 

"Kami ingin mengetahui, dalam hal penanganan pasien Covid-19, karena bagian dari pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat," jelas Siswo.

Siswo berkomentar, DPRD dan Pemkab Kukar sudah bersepakat fokus penanganan Covid-19, dan support anggaran penanganan juga didukung oleh DPRD, makanya kami berharap, pelayanan bisa dimaksimalkan, oleh RSUD AM Parikesit.

Sementara itu, anggota DPRD daerah pemilihan Tenggarong, Ahmad Zulfiansyah yang sempat dirawat karena positif Covid-19, dirinya diisolasi di Wisma Atlet Tenggarong Seberang.

Ahmad mendapatkan keluhan, di RSUD tidak ada poli khusus, dan ruangan khusus pasien, sehingga penanganan dilakukan ditenda darurat BPBD.

"Kalau siang kepanasan, kalau malam kedinginan, kasihan kalau yang sakit positif Covid-19 pasti tidak betah. Jangan kan yang sakit, kita yang sehat saja tidak betah dengan suasananya,” kata Zulfiansyah.

Menanggapi keluhan dari anggota DPRD, wakil Direktur RSUD AM Parikesit bidang pelayanan, yakni dr Mauritz Silalahi mengatakan, apa yang dilakukan manajemen sejauh ini sudah baik dan maksimal, pasalnya ruangan yang tersedia sudah tidak ada lagi. Dan pihak rumah sakit tentu harus memisahkan pasien sakit umum dengan pasien Covid-19.

Ruangan yang tersedia sudah tidak bisa menampung pasien Covid-19, karena juga untuk ruangan yang ada bercampur dengan pasien umum.

"Pasien yang ditenda nantinya, akan ditambah AC berdiri, yang akan diadakan sesuai kebutuhan yang harus disediakan, " ucapnya.

Namun menurut Mauritz harus diperhatikan juga, arah semburan AC atau kipas angin, tidak boleh penyebaran diarahkan langsung dari pasien positif dengan pasien umum harus dipisahkan dengan pesien yang positif. Khawatir akan ada dampak buruk atau penyebaran virus nantinya.

"Akan dikoordinasikan lebih lanjut terkait hal tersebut, ke bagian penanganan inveksi, " ucapnya.

Editor : Oktavianus